Rata Kanan-Kiri (Justify) Pada WordPress.com

Selama ini untuk kepraktisan saya menggunakan wordpress template untuk membuat postingan di wordpress. Ketika mencoba membuat langsung dari wordpress.com ternyata agak ribet juga untuk yang rata kanan kiri. Hal ini karena tidak ada pilihan justify di wordpress, yang ada hanya rata kiri, center dan rata kanan.

Memang lebih mudah dengan template jika dengan word 365 [link], atau langsung share di microsoft word 2007 [link] atau 2016. Ternyata tombol untuk rata kanan tersembunyi di sebelah kanan hyperlink, yakni tombol menu yang diklik terlebih dahulu.

Tinggal klik ‘Rata kanan kiri’ untuk meratakan sisi kiri dan kanan pragraf kita. Hasilnya tampak seperti postingan ini. Sekian, semoga bermanfaat.

Istilah Machine Learning dalam Bahasa Indonesia yang Bermasalah

Kita pernah mendengar istilah-istilah konversi dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Di sini banyak yang bermasalah mengingat keterbatasan bahasa kita. Salah satunya adalah dalam bidang Machine Learning (termasuk juga Deep Learning). Postingan ini sedikit mengupas problem yang muncul, khususnya pada skripsi/tugas akhir mahasiswa.

Prediksi

Istilah ini muncul ketika fuzzy. inference system (FIS) muncul. Istilah inference ketika diterjemahkan artinya prediksi. Nah, munculah istilah ini pada mesin-mesin yang dengan masukan variabel-variabel tertentu dihasilkan prediksinya. Nah, saat ini jika istilah ini digunakan akibatnya jadi rancu karena istilah ini sangat umum. Kita bisa saja memprediksi kurs dolar beberapa hari ke depan, bisa saja mengatakan memprediksi nilai tertentu masuk dalam kelas apa, atau memprediksi nilai kontinyu tertentu dari fitur-fitur input. Tentu saja istilah itu seharusnya diganti berturut-turut menjadi proyeksi (forcasting), klasifikasi, dan regresi.

Klasifikasi

Klasifikasi adalah proses memasukan suatu set dalam kelas-kelas tertentu, misalnya pada model deteksi kanker, suatu set data dimasukan dalam kelas positif kanker atau negatif kanker, jika dua kelas. Jika lebih dari dua kelas, bisa saja kanker, kanker jinak, bukan kanker, pengapuran, dan lain-lain. Istilahnya dulu disebut multiclass untuk membedakan yang dua kelas. Nah, saat ini model ML hampir lebih dari dua kelas, jadi istilah multiklas sudah jarang disebut, baik dalam konten apalagi dalam judul artikel ilmiah. Untuk akurasi biasanya menggunakan matrix confusion. Sekali lagi jika diindonesiakan jadi matriks kebingungan .. bingung kan??

Regresi

Regresi mirip dengan klasifikasi, hanya saja outputnya bukan kelas tapi nilai tertentu yang biasanya bilangan real pecahan. Nah, untuk mengecek akurasinya tentu saja tidak bisa dengan matriks konfusi (saya lebih suka istilah ini daripada matriks kebingungan) karena sangat sulit nebak benar angka kontinyu yang tak hingga. Biasanya menggunakan Mean square Error (MSE).

Proyeksi

Nah ini merupakan prediksi jenis lain. Atau sebaiknya kata prediksi tidak dipakai ya karena terlalu umum. Langsung saja peramalan (projection). Salah satu syarat proyeksi adalah adanya data time-series. Misalnya prediksi harga saham maka variabel yang mempengaruhi adalah harga saham itu sendiri tapi berbeda waktunya (sequantial). Walaupun saat ini proyeksi dikombinasikan dengan regresi dengan eksternal input (dalam contoh ini selain harga saham, misalnya inflasi) yang bisa saja memengaruhi nilai proyeksi.

Object Detection, Segmentasi Semantik, Instance Segmentation

Nah istilah-istilah spesifik lainnya silahkan searching di internet baik definisi maupun paper-paper yang membahasnya. Jika object detection bermaksud mendeteksi (dengan pointer tertentu, misal kotak berwarna) kelas tertentu dalam satu gambar, segmentasi dan instan segmentasi bermaksud mengklasifikasi piksel gambar/citra/video menjadi warna tertentu yang merepresentasikan kelasnya. Misalnya segmen di video jalan raya, segmentasi semantik akan memberi warna objek tertentu, misal orang, mobil/kendaraan lain, pedesterian, rambu lalulintas dan lain-lain. Bagaimana instance segmentation? Ini merupakan tingkat yg lebih advance dari segmentasi semantik yang membedakan warna pada kelas yang berbeda, instance segmentation membedakan kelas yang sama, misalnya ada tiga ayam maka ada tiga warna untuk tiap-tiap ayam.

Klasterisasi (Clustering)

Ini sangat berbeda dengan klasifikasi dkk karena di sini data yang digunakan sebagai data training tidak memiliki label/kelas tertentu. Oiya, data training merupakan bahan baku model machine learning saat proses training untuk membuat model. Jadi jangan menggabungkan Naive bayes atau KNN dengan K-Means karena merupakan domain problem yang berbeda (yang satu klasifikasi, yang lain clustering). Tentu saja ada kombinasi problem, misalnya antara SVM yang klasifikasi dengan SVR yang regressi.

Jadi ketika menggunakan istilah-istilah itu sebaiknya dipahami dahulu agar tidak membingungkan orang lain. Contoh di atas hanya sebagian saja, silahkan selidiki problem lain misalnya optimization.

Publish Gratis Web-Based AI dengan Streamlit Share

Beberapa situs penyedia server gratis banyak tersedia, misalnya webhost [Link]. Sayangnya tidak bisa digunakan untuk AI berbasis python, hanya php dan sejenisnya (javascript). Beberapa bisa memiliki akses ke konsol untuk menginstal library python, namun ada kalanya diminta memasukan kartu kredit, walau gratis, ini cukup memberatkan.

Untungnya saat ini ada situs yang menyediakan deployment gratis berbasis python. Di sini kita bisa menjalankan AI yang berbasis Python dan diakses via website, namanya Streamlit Sharing [Link]. Urutan langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Konversi aplikasi menjadi python (bukan ipynb).

2. Buat menjadi format Streamlit (dengan library streamlit). Tentu saja kita harus memasangnya dengan PIP biasa.

3. Mengupload aplikasi py dengan streamlit tersebut ke Github. Di sini fungsinya agar Streamlit menerima aplikasi python yang telah dibuat.

Untuk jelasnya dapat dilihat pada video youtube berikut ini. Sekian selamat mencoba dan mendeploy sendiri aplikasi python berbasis web dengan Streamlit.

Tools Programming Yang Mulai Bergeser Saat Ini

Di tahun 90-an salah satu bahasa pemrograman adalah bahasa visual basic. Karakteristik bahasa satu paket visual studio dimana compiler, tampilan dan sejenisnya tersedia full. Namun saat ini ketika pemrograman web berkembang pesat dimana satu aplikasi memanggil fungsi-fungsi lain yang tidak ada di komputer programmer membuat programmer era 90-an harus terbiasa dengan hal ini.

Jika dicari di Youtube, saat ini sedang ada pergeseran programmer dari menggunakan akses full lengkap dari bahasa pemrograman menjadi menggunakan aplikasi teks editor sederhana lalu mengujinya menggunakan komputer lain di server yang sering disebut server development. Pernah saya menjadi project manager, salah satu programmer menggunakan Mac Book dengan processor M1 yang bertipe mobile untuk membuat kode Node-JS. Bagaimana dengan Python? Tentu saja jika untuk testing, bisa menggunakan google cloud yang menginstall Jupyter notebook di server tersebut, selain tentu saja dengan Google Colab. Video ini sedikit membahas hal tersebut.

Jadi laptop tidak terbebani dengan beban seperti server testing. Itu kalau satu bahasa pemrograman, jika ada banyak repot juga.

Untuk pemrograman basis data, banyak juga yang menyediakan server gratisan, seperti berikut [Link]. Selain menyediakan domain, juga menyediakan web server untuk file-file php, html, css, dll, dan database management system dengan MySQL. Lihat video singkat ini:

Namun untuk PHP yang ada Python di dalamnya, tentu saja membutuhkan vendor lain, misalnya heroku. Jadi sepertinya laptop sedikit demi sedikit mulai bergeser karena banyaknya penyedia cloud. Menarik untuk terus memantau perkembangan ini.

Confirmatory Factor Analysis (CFA)

Model merupakan konsep yang menggambarkan kondisi real. Awalnya disebut model matematis, tetapi untuk mempersingkat biasanya disebut model saja. Ada model fisika, teknik, dan ada juga model ilmu sosial, misalnya pada faktor-faktor yang berpengaruh satu sama lain. Model yang ada biasanya merujuk pada penelitian sebelumnya, jadi kita tidak diperbolehkan asal membuat model tanpa ada rujukan. Misalnya pada postingan ini model yang mengecek apakah faktor-faktor pelayanan, kepuasan dan loyalitas saling berpengaruh.

Banyak tools yang dapat digunakan, misalnya LISREL dan AMOS. LISREL merupakan model yang telah lama dikenal, sementara AMOS merupakan tool baru yang kini menjadi bagian dari IBM yang sudah terlebih dahulu terkenal dengan SPSS. Postingan yang lalu telah dibahas model analisis Jalur [Link], nah kali ini kita coba untuk Confirmatory Factor Analysis. Silahkan lihat tayangan berikut yang mengilusrasikan secara singkat CFA dengan AMOS graphic.