Installing ArcGIS 9

ArcGIS is developed from ArcVIEW that support other powerful facilities. Of course If you understand ArcView it is easy to understand ArcGIS with some additional new materials. ArcGIS more complete than ArcView with additional package ArcEditor, ArcInfo and also ArcView itself. Here is a simple installation of this software.

Click “Install ArcGIS Desktop” After notification that this software need license from ESRI, we ready to install it. Click “I Accept the license Agreement”.

You have to choose installation type, but if you do not understand, just choose “typical”. Click Next.

You can choose folder location for GIS program, but you are allowed to choose the default location by just clicking next.

The ArcGIS is supported by Phyton programming language, and you have to install and choose the location for it. Click Next twice.

Wait until the installation completed and register message appears.

 

Kuliah Geographic Information System (GIS)

Seperti semester yang lalu dimana saya mengambil mata kuliah wajib jurusan lain yaitu Artificial Intelligent and Neuro-Fuzzy (AI), kali ini saya mengambil mata kuliah wajib jurusan lain yaitu Geographic Information System (GIS). Kalau AI adalah jurusan mechantronic, GIS masuk dalam jurusan Remote Sensing – Geographic Information System (RS-GIS).

Walaupun sudah tiga tahun saya melakukan riset dengan tema GIS saya belum pernah mendapat pengetahuan dasar GIS. Riset yang dibiayai dikti (hibah bersaing) tersebut dengan menggunakan Matlab. Sementara mata kuliah GIS di Asian Institute of Technology (AIT) Thailand (http://www.rsgis.ait.ac.th/main/) menggunakan produk ESRI dan tentu saja yang open source juga dipelajari baik desktop maupun web.

Walaupun produk-produk ARCxxxx dari ESRI tidak gratis tetapi ternyata bajakannya mudah dijumpai di internet, bahkan versi 10 sudah tersedia. Untuk lab sendiri masih menggunakan versi yang lama yang jika diinstall di windows 64 bit akan muncul pesan kesalahan.

Tetapi ternyata sudah ada juga ArcView 3.3 yang 64 bit. Untuk menginstall-nya lumayan sederhana, tinggal klik, tungga dan selesai. Hari ini saya mencoba membuat aplikasi sederhana yang berfungsi memahami konsep tipe data pada GIS (vektor, raster, dan atribut).

Kendala yang ada tentu saja banyak, mungkin karena baru pertama kali menggunakan. Terutama saat join antara dua tabel terkadang tidak berhasil, padahal tidak ada pesan kesalahan. Sistem informasi berbasis data spasial (data dengan koordinat lokasi) saat ini sedang giat-giatnya di explore oleh para periset di seluruh dunia.

Problem keyboard pada Samsung Galaxy tab 10.1

Pada postingan yang lalu saya menyebutkan masalah yang ada pada keyboard Samsung Galaxy Tab (SGT) saya yaitu kerap ketika menekan tombol tertentu (biasanya huruf a) hasilnya tertekan terus seperti ini aaaaaaaaa. Beberapa trik sudah saya lakukan tetapi hasilnya tidak memuaskan. Dari mendownload bentuk tampilan keyboard baru di luar keyboard bawaan SGT, hingga mereset ulang perangkat ketika menancapkan keyboard doc, menginstall office android yang baru, tidak juga berhasil.

Beberapa waktu yang lalu karena sering meninggalkan SGT di rumah, dan dipakai oleh anak saya yang berumur 2 tahun, ketika pulang kerja saya dapati SGT saya “hang”. Sebelum hang saya perhatikan banyak musik keluar dari SGT. Kuat dugaan saya, seluruh aplikasi game, lagu, player, dijalankan dan tablet kehabisan memori. Terpaksa OS diinstal ulang, dan data-data yang belum sempat dibackup hilang semua. Saran saya, sebaiknya backup data Anda karena data terkadang lebih berharga dari tabletnya. Sempat saya menanyakan ke servis tablet apakah bisa diinstall OS terbaru (waktu itu Jelly bean) ke tablet saya, mereka menjawab tidak bisa. Akhirnya terpaksa diinstall OS bawaan SGT saya yaitu honeycomb.

Ketika selesai, ternyata rekan saya banyak yang OS-nya berubah dari honeycomb menjadi ice cream sandwich. Karena versi tabletnya sama (SGT 10.1) maka saya memberanikan diri untuk mengupgrade-nya. Caranya antara lain:
1. Masuk ke menu setting
2. Tekan about
3. Tekan update
Maka secara otomatis tablet akan mengupdate. Pertama-tama anda harus login/registrasi dulu tablet anda ke samsung (biasanya akan muncul otomatis, anda tinggal mengisi alamat email saja). Tahap pertama yang di donlot adalah perangkat keras / chipset sebelum mengupgrade OS. Beberapa kali restart terjadi, jangan lupa untuk tidak mematikan power, karena jika saat proses berlangsung tablet anda mati, jangan kecewa kalau OS anda rusak dan harus install ulang. Agar amannya, pastikan baterai terisi penuh, atau colok saja kabel daya ke tablet anda.

Tahap kedua adalah menginstall OS. Kalau mau nyaman sebaiknya gunakan Wifi karena untuk install OS, Anda perlu mendownload sebesar 200-an Mb dari situs Samsung. Kecuali Anda punya kapasitas pulsa yang besar (saya menggunakan tri, telkomsel, dan xl paket begadang). Jika sudah selesai mendownload, tekan tombol install ketika tablet menanyakan apakah upgrade diinstall sekarang. Tablet akan langsung menginstall OS, dan ternyata benar, OS saya langsung ke versi 4 yaitu Ice cream sandwich (ICS). ICS menurut saya lebih stabil dengan grafis yang jauh lebih baik.

Lama sudah keyboard doc tidak saya pakai (padahal harganya hampir 500 ribu), dan iseng-iseng karena banyak tugas yang membutuhkan mengetik biasa (tanpa rumus-rumus), saya coba pergunakan keybord itu. Saya coba OfficeSuite pro 7 saya (download dari apkmania), dan ternyata saya terkejut karena masalah yang dulu tidak terjadi lagi. Hmm .. ternyata masalah terselesaikan dengan sendirinya. Tadinya saya pikir karena software yang buruk, ternyata ketika saya pergunakan lagi software yang dulu (polaris office), hasilnya pun ok, tidak ada masalah. Semoga pengalaman ini bermanfaat.

Problem Keyboard Doc Samsung Galaxy – Final

Selamat hari raya idul fitri 1433 H bagi yang merayakannya, untuk masyarakat Bali, selamat merayakan Galungan dan kuningan. Lama juga saya meningalkan dunia blog, karena banyaknya aktivitas riset yang saya harus jalani (hibah bersaing dan dua jurnal internasional yang akan saya jalani di Bandung dan Jakarta). Seperti pada tulisan yang terdahulu mengenai masalah pada keyboard doc di SGT 10.1 yakni kerap tertekan terus saat menekan tombol akhirnya terbongkar sudah.

image

Karena sibuk mengurusi kebutuhan rumah tangga ketika si pembantu pulang mudik mau tidak mau saya harus bekerja on-off. Maksudnya ngetik sambil mencuri-curi waktu. Maklum anak saya yang berumur hampir dua tahun november nanti suka mengganggu ketika saya mengetik di laptop. Salah satu keunggulan dari tablet adalah kapan pun dapat mengetik seperti handphone, tinggal pencet langsung on tanpa perlu booting terlebih dahulu. Ternyata jawaban masalah itu adalah

BOOT TABLET SAMBIL KEYBOARD DOC MENANCAP

Sederhana jawabannya. Mungkin pembaca banyak yang heran apa bagusnya sih tablet, kalo mau ngetik kenapa ga di laptop saja? Jawabannya sederhana, saya gemar membaca. Lebih nyaman membaca di tablet dibanding di laptop. Terus terang, bacaan saya saat ini kebanyakan kalo nggak ebook ya internet. Dengan berat kurang dari satu kg, tangan tidak pegal ketika baca sambil tiduran. Selain itu saya bisa baca kapanpun mengingat tidak perlu booting dan shutdown baik saat mulai dan selesai membaca.

Salah satu keunggulan yang lain adalah sistem operasi android yang gratis. Terus terang harga lisensi windows cukup mahal, dan kalo menggunakan yang bajakan sepertinya kurang berkah. Dari buku yang saya buat setelah saya ingat-ingat ternyata waktu mengetik menggunakan sistem yang berlisensi. Dan ketika menggunakan sistem bajakan, entah mengapa otak saya buntu ketika nulis. Tetapi ketika menggunakan sistem operasi android yang free anehnya saya lancar menulis (boleh percaya boleh tidak). Ingat, hukum karna berlaku juga di dunia IT lho. …

Cao. ..

Lanjutkan membaca “Problem Keyboard Doc Samsung Galaxy – Final” →

Agar Scanner UMAX astro 5600 bisa Jalan di Windows 7

Kira-kira tujuh tahun yang lalu saya menukar monitor philips 14″ saya dengan scanner UMAX astro 5600 milik kakak saya. Waktu itu memang pengguna scanner hanya orang yang bisnis setting/percetakan dan sempat pertukaran itu ditentang oleh istri saya. Tetapi karena niatnya untuk membantu kakak saya yang waktu itu berhenti bisnis setting dan percetakannya untuk melengkapi perangkat desktop yang tidak ada monitornya akhirnya terjadilah pertukaran itu.

Seiring dengan berjalannya waktu ternyata scanner kian lama kian dibutuhkan. Institusi yang terlibat dengan kerja saya dan istri (sebagai dosen) sudah beralih ke bentuk digital. Terakhir, saat pengajuan perubahan jabatan fungsional dan sertifikasi dosen, banyak file-file hasil scan yang harus diupload. Dan ternyata scanner yang dulu jarang dipakai sekarang jadi banyak dipergunakan.

Masalah muncul ketika laptop berganti dari celeron ke i3 yang wajib menggunakan sistem operasi windows7. Disebut wajib karena saya sempat menginstall xp di i3 saya dan terkejut ketika melihat kinerja laptop yang turun drastis, jauh di bawah windows7. Setelah windows7 diinstall saya terkejut ketika scanner UMAX saya tidak bisa diinstall. Saat saya searching di internet hingga tulisan ini dibuat, belum menemukan juga drivernya. Banyak komentar-komenter di milis yang menanyakan dimana bisa mendownload driver scanner “aneh” itu, bahkan saya bersedia beli jika memang ada (maklum, pecinta kabel = kagak beli, J). Dan yang paling mengejutkan adalah jawaban dari situs resmi UMAX yang tidak menyediakan driver untuk UMAX seri 5600 untuk windows 7.

Untungnya saya sempat membaca saran dari milis untuk menggunakan vmware. Kebetulan saya juga pengguna vmware (untuk dipakai LINUX dan software-software jadul). Saya install di pc virtual vmware dengan windows xp dan driver UMAX. Ketika akan menscan, saya gunakan pc virtual itu, beres sudah J.

Samsung Galaxy Tab 2 dan IPad 3

Setelah hampir 6 bulan memakai tablet samsung akhirnya generasi berikutnya muncul. Beberapa waktu sebelumnya saya sempat melihat Ipad yang sudah masuk versi 3. Ternyata laris manis mengingat kualitas yang meningkat dibanding kakaknya (Ipad2). Lalu bagaimana dengan Samsung? Sempat muncul pertanyaan, kecanggihan apa yang akan diberikan oleh tablet buatan Korea itu?

image

Perselisihan antara Ipad dengan Samsung sepertinya berlanjut dengan strategi bisnis yang dilakukan oleh kedua produsen tablet ternama itu. Merasa kebakaran jenggot karena kualitas yang dikalahkan oleh Samsung Galaxy Tab, Ipad merilis tablet terbarunya (Ipad 3) dengan kualitas yang lebih canggih dari Samsung Galaxy Tab. Dan jika dilihat, ada perbaikan dari sisi resolusi layarnya (versi yang lama dikalahkan oleh Samsung). Di internet tampak Ipad 3 banyak yang habis terjual.

Di luar dugaan Samsung meluncurkan Galaxy Tab 2 yang memiliki spesifikasi di bawah Tab 1 tetapi harga yang jauh lebih murah. Sepertinya, ini merupakan strategi bisnis Samsung, terbukti dengan selogan yang baru yaitu “Now, Everyone cab Tab”. Satu-satunya keunggulan Samsung Galaxy Tab 2 hanyalah pada Sistem Operasi Android terbaru (Versi 4) Ice Cream Sandwich (ICS). Terbukti, beberapa teman saya sudah memiliki tablet itu dan saya sempat memegangnya. Memang benar, harganya lebih murah 1 juta dari versi yang lama. Jika dilihat di penjual online pun harga Tab 1 masih mahal (6 jutaan) dibanding Tab 2 (4 jutaan). Sayangnya saya belum sempat menancapkan Tab 2 di keyboard doc saya, muat atau tidak.

Dari spesifikasi, yang membedakan dua versi Galaxy itu hanyalah prosesor dimana Tab 1 NVidia Tegra, sedangkan Tab 2 Texas Instrument. NVidia Tegra, sedikit kalah cepat tetapi jauh lebih hemat baterai dibanding dari vendor Texas Instrument. Dan memang selama saya menggunakan Tab 1 baterai lumayan irit. Ukuran Tab 2 saya lihat ternyata lebih besar dibanding Tab 1 (mungkin karena adanya slot tambahan micro SD sampai dengan 32 Gb). Bentuknya pun berbeda dengan versi yang lama dengan adanya speaker yang berada pada posisi atas, padahal menurut saya model yang lama lebih baik (di bagian atas hanya berisi layar). Beberapa berita di internet ternyata bentuk yang lama dituduh oleh Ipad menyontek model-nya (bagian atas hanya layar) dan dimenangkan oleh Ipad di meja hukum (walaupun sudah melakukan banding).

image

Menurut saya apa yang dilakukan oleh Samsung cukup baik untuk melawan Ipad mengingat kondisi ekonomi yang sedang mengalami krisis global. Walaupun konsumen yang mengutamakan kepuasan kualitas kecewa akibat versi terbaru Samsung yang terkesan downgrade dan mengambil untung dari jumlah pembeli. Akan tetapi Macintosh, sebagai produsen Ipad harus mengingat kembali kegagalannya di masa lalu saat kalah oleh Intel dari sisi penjualan.

Puncak Milad UNISMA 2012

Pagi ini langit cerah, matahari menerobos masuk ke kamar tidurku. Tidak ada suara ayam berkokok karena memang tidak ada lagi yang memelihara ayam di komplek tempat tinggalku. Selain bau kotorannya yang diprotes tetangga yang tinggal di sebelahnya, musang yang tinggal di pinggir sungai tempat tinggal kami merupakan pemangsa utama ayam-ayam yang berkeliaran. Perjalanan kurang lebih dua puluh menit kami tempuh ke tempat kejaku, Universitas Islam 45 Bekasi, yang sedang mengadakan puncak MILAD-nya.  

image

Datang terlambat karena memang sengaja, maklum tidak punya sepeda untuk ikut sepeda gembira. Acara sudah dimulai dengan pemberian hadiah-hadiah dan dilanjutkan pembagian doorprize yang diselingi oleh atraksi-atraksi, seperti permainan angklung, marawis, dan konser dangdut. Seperti biasa, saya ditakdirkan tidak pernah dapat doorprize.  

image

Yang menarik pada acara MILAD kali ini adalah sepeda gembira dengan hadiah-hadiahnya yang serius. Selain sepeda, TV, yang merek-mereknya cukup terkenal, seperti wim cycle, sanken, dan sebagainya, hadiah utamanya adalah motor honda (honda revo) yang dimenangkan oleh seorang tua. Sayang tidak ada lomba untuk anak-anak, padahal sudah bawa pensil warna.

Keyboard Application on Andoid Market

I have been using a keyboard doc for my SGT 10.1 for six months. There are many problem when using it for my daily task, espesially the problem of appearing the shortcut alphabet, everytime I press a button to long. The default keyboar application when I bought this gadget: English Keyboard and Samsung Keypad, having many problem. When I tried to change to English Keyboard, there is no problem of appearing the shortcut (I think they are greek or latin alphabet) anymore, but there is bigger problem, my tablet sometimes give series of alphabet like pressing a button long.

image

     At first time, I think there is a problem with my keyboard doc, but at last a have the answer. We must chose a suitable keyboard doc application for our tablet. When I search it on android market, I found Green Keyboard. This application is good at first time, but when I used it for typing, I surprised because my shift button did not work, so I tried to find another free keyboard doc application. Finally I found good keyboard doc application that fit with my tablet, the name is Ice Cream Sandwich Keyboard Free.

image

     It appears simple without a lot of accesories like Green Keyboard, but because the size is very big, we easily press a button. The vendor must be give choice of the size of keyboard, because it shut my writing application up to 50% of area, eventhough we can hide it. But I have been using this free application until now, thanks for the vendor.

Gali Sumur Baru

Pas mau mandi, ga ada air, repot dah. Kita kan manusia, walaupun bukan ikan, tetap saja butuh air. Toh badan kita sebagian besar mengandung air. Jadi jangan harap bisa hidup nyaman tanpa tersedianya air bersih (yang murah tentu saja, masak mandi pakai air mineral?).

Waktu pertama kali akan tinggal di lokasi rumah saya yang baru, para tetangga sudah mewanti-wanti untuk tidak memasang Jet Pump. Akhirnya saya pasang “Semi Jet Pump”. Sebenarnya apa sih istilah-istilah itu? Beberapa sumber mengatakan bahwa sumur dibagi menjadi dua yaitu sumur dangkal dan sumur dalam. Sumur dalam pun terbagi lagi menjadi air kecil dan air besar (artesis). Sedangkan “Jet Pump” sendiri itu merupakan jenis pompanya (kemampuan hisap). Jika sanggup menghisap dengan ketinggian air di atas 25 meter, maka namanya Jet Pump. Jika kurang, pompa biasa, atau yang kemampuannya mendekati Jet Pump diistilahkan dengan “Semi Jet Pump”.

Selang satu atau dua tahun kemudian, muncul kemarau panjang, dan alhasil, kami kekurangan air. Beberapa tetangga sudah mengeluh, air tidak mengalir, dan bahkan pompa rusak akibat tidak ada yang dihisap. Sempat juga pompa saya rusak, sebelum akhirnya diperbaiki dengan memanggil tukang servis pompa langganan di komplek itu. Walaupun bisa dipompa pada malam hari antara jam 11 hingga jam 4, tentu saja merepotkan karena kerjaan kita bukan “nyedot air” saja. Untungnya kemarau panjang cepat berlalu dan air terisi kembali. Dan dana untuk membuat sumur baru bisa dialihkan ke tempat lain.


Makin banyak penghuni rumah di kompleks kami, sepertinya memunculkan masalah baru terutama mengenai suplai air. Tiap penghuni baru selalu memasang “Jet Pump”, dan diperbolehkan. Bahkan beberapa rumah lama yang kekurangan air memasang sumur baru tepat di dalam selokan, dan terlihat jelas setiap orang yang melintas. Etika sepertinya sudah banyak dilanggar, banyak rumah-rumah yang pintu gerbangnya melebihi selokan, yang selain memakan lahan umum, juga mengurangi lebar jalan. Hasilnya adalah, kemarau belum tiba, rumah saya sudah kehabisan air. Mau ga mau saya gali sumur baru.


Kedalaman sumur sebelum menembus batu di daerah saya adalah 19 meter, dan jika ingin lebih dalam lagi tidak bisa dengan cara manual, harus dengan mesin hidrolik. Sebelumnya sumur saya hanya sedalam 9 meter dan masuk kategori Semi Jet Pump, dan sekarang digali 19 meter dengan jenis pompa “Jet Pump”. Jika ingin dalam lagi, dengan bantuan mesin bor, bisa hingga kedalaman 100-an meter, dikenal dengan istilah sumur artesis, tentu saja mahal, tapi air dijamin bersin. Kabarnya biaya bornya dihitung per-meter. Menunggu pemerintah daerah menyediakan air minum (PAM) ga ada kejelasan waktu kapan dibangunnya, mengingat daerah kami bukan kota, sepertinya masih lama.

Update 25 Agustus 2015. Alhamdulillah sekarang PAM sudah masuk :). Tetapi untuk menjaga pasokan air, input air dipecah dua, satu untuk yang lama (jet pump) dan satu untuk yang baru (pam).

Masalah Kompatibilitas Polaris Office dengan Microsoft Office

Setelah masalah keyboard selesai, ternyata muncul masalah baru lagi yaitu saat tulisan akan diedit atau dicetak lewat laptop dengan Microsoft Office 2007, muncul masalah baru yaitu tulisan tidak beraturan di tepi kanan. Sepertinya ada problem saat pemotongan suatu kata di polaris, ternyata tidak terdeteksi sebagai pemotongan di Microsoft Office. Sehingga saya harus mengedit ulang tiap kalimat. Lebih jelasnya adalah misal di polaris kata di ujung kanan kata “saat” dipotong secara otomatis menjadi “sa-” dan di baris baru “at”. Maka saat dibaca oleh Ms Office walaupun tidak terpotong (terletak di tengah-tengah) tetap terbaca “sa -at”, yang tentu saja memiliki makna yang berbeda dengan aslinya “saat”.

Saya mencoba lagi, membuat file word baru dengan format bukan word 2007 melaikan word 2003. Seperti tulisan ini dan hasilnya lumayan baik, tidak terjadi masalah seperti di atas. Berikutnya saya mencoba untuk membuat rata kanan (Justify) lewat aplikasi polaris. Hasilnya ternyata memuaskan, 100% ok. Kesimpulannya adalah Word 2007 pada polaris tidak kompatibel dengan Microsoft. Jadi saran saya adalah ketika membuat file baru kita menggunakan format Word 2003 saja. Jika mau mengkonversi di Microsoft saja belakangan.

Masalahnya adalah saya sudah mengetik beberapa fila di polaris office dengan format 2007, jadi agar bisa dibaca normal, saya harus mengkonversi terlebih dahulu file-file tersebut ke office 2003. Perhatikan kata “file-file” pada kalimat sebelum ini. Tadinya saya sempat khawatir saat dibuka di Microsoft Word 2007 tulisa tersebut berbunyi “file- file” yang dianggap dua file terpisah, tapi ternyata tidak, :). Akhirnya saya coba mengkonversi file polaris saya yang berformat word 2007 menjadi word 2003 dengan cara melakukan save as setelah dibuka. Nama file-nya saya ganti menjadi berekstensi DOC, bukan DOCX. Mantap, ternyata hasilnya OK.

Jadi saya sarankan untuk pengguna polaris di komputer tablet, dalam hal ini Samsung Galaxy Tab 10.1 dan mungkin cocok juga untuk jenis yang lainnya, agar:
1. mematikan fasilitas getar dan suara di virtual keyboardnya karena dapat mengganggu keyboard doc (seperti tertekan terus).
2. Membuat file word dengan format 2003 karena jika menggunakan format 2007 hasilnya berantakan saat dibuka di word 2007.
3. Selalu cek update software, karena bug, tidak kompatibel, mungkin diperbaiki oleh vendor pembuat software tersebut.
4. Jangan lupa selalu menyimpan ketikan kita sesering mungkin, terutama jika kita menjalankan lebih dari satu aplikasi. Dikhawatirkan saat RAM tablet tidak cukup, terkadang sistem memaksa (force stop) berhenti polaris kita (banyak memakan RAM) dan yang kita ketik akan hilang jika belum disimpan.

Problem  Keyboard Doc Samsung Galaxy Tab 10.1

     Hampir sebulan saya mencari bagaimana menyelesaikan permasalahan pada keyboard samsung tablet saya yang terkadang ketika mengetikan huruf, huruf yang saya tekan seolah-oleh tertekan terus, misalnya aaaaaaaaaaaa. Walaupun kejadian itu munculnya hanya saat saat tertentu, tetapi terkadang menjengkelkan juga karena saya harus mendelet huruf-huruf tersebut. Mbah google pun telah saya tanyai, tetapi tidak ada situs, blog ataupun milis yang membahas hal tersebut. Malah di youtube ada yang membandingkan antara Galaxy Tab Keyboard dengan IPad 2 Keyboard yang cenderung memenangkan IPad 2. Parahnya lagi dia (buffalo) mengatakan ada masalah di keyboard samsung yaitu tidak selalu terdeteksi saat ditancapkan, dan harus mereset. Kayaknya, itu masalah cacat pabrik, soalnya hampir dua bulan saya memakai keyboard doc samsung, tidak ada masalah tuh dengan koneksi, tiap saya tancap selalu OK, terdeteksi langsung.  

     Satu persatu masalah terpecahkan, misalnya kerap munculnya alat bantu huruf a berbagai jenis (misalnya spanyol). Alat bantu itu muncul jika saya memilih keyboard default bawaan samsung dan tidak muncul jika saya mensetting keyboard tipe US. Ternyata alat bantu itu muncul jika kita menekan huruf a terlalu lama, misalnya saya tekan huruf ‘a’ agak lama à.

image

Terjawab sudah mengapa selalu muncul alat bantu tersebut. Jadi saya harus mengetik huruf a dengan cepat. Yang membuat saya lama mengetik huruf a karena jika kita mengetik huruf a kita akan menggunakan jari terlemah yaitu kelingking kiri (maklum saya bukan orang kidal. Sedangkan huruf yang selalu tertekan, diakibatkan oleh setting getar dan suara. Jadi jika suara dan getar saya hilàngkan (memang getar dan suara ditujukan untuk keyboard virtua, bukan keyboard doc) maka kejadian tertekan terus tidak lagi muncul, syukurlah. Entah dari mana jawaban itu muncul, saya tidak tahu, dan memang muncul begitu saja berupa hipotesa saja tadinya.
     Untuk jenis pilihan keyboad US, masalah alat bantu itu kerap muncul, tetapi masih ada masalah  huruf yang tertekan terus menerus. Jadi untuk sementara saya menggunakan jenis keyboad samsung, dengan catatan tidak menekan huruf a terlau làma (muncu lagi tuh). Atau adakah pembaca yang bisa membantu mengatasi problem itu, walaupun saya menekan huruf a lama, tidak muncul alat bantu itu?
b

Keyboard Doc Samsung Galaxy Tab 10.1

Pertama kali saya menggunakan keyboard doc samsung galaxy tab 10.1, saya mengalami sedikit hambatan. Kebiasaan menggunakan fasilitas alt-tab harus dirubah dengan fasilitas multitasking model android. Ternyata setelah dijalani, fasilitas multitasking yang hanya dengan menekan satu tombol disertai enter, kita dapat beralih dari satu window ke window yang lain, lebih mudah dibanding alt-tab milik windows.  
Ada sedikit masalah pada keyboard doc yang saya kira cacat, yaitu jika saya ingin menekan simbol @ ternyata tertukar dengan “. Selain itu sering munculnya tombol bantu aneh menjadi masalah tersendiri yang membuat saya jarang mengetik dengan keyboard tersebut dan mengandakan laptop saya yang berat.  
image

Selang beberapa lama saat menginstall adobe reader pada tablet-ku, dan saat akan mengetikan beberapa catatan di pdf yang saya baca ternyata tidak ada simbol bantu aneh itu lagi. Dan yang mengejutkan adalah saat mengetik simbol @ ternyata tidak tertukar lagi dengan simbol “. Hanya satu masalah yang masih mengganjal yaitu terkadang tombol a yang saya ketik seperti tertekan terus aaaaaaaaaaa. Sedangkan untuk mouse bluetooth yang disertakan, tidak ada masalah yang berarti (maklum buatan logitech).
image

Lanjutkan membaca “Keyboard Doc Samsung Galaxy Tab 10.1” →

Berfikir dan Merasa

Selain kemampuan berfikir dan menganalisa, ternyata kita juga dikaruniai oleh insting atau naluri dalam membaca situasi dan kondisi. Kemampuan tersebut harus kita manfaatkan jika ingin hidup lebih mudah. Saya jadi ingat ketika baru tiba dari pelatihan Bahasa Inggris selama tiga bulan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Saat berangkat ke Yogyakarta saya menitipkan STNK kendaraan saya ke Bibi yang mengasuh anak-anak saya, tetapi ketika tiba dari Yogya saya lupa meminta kembali STNK tersebut. Entah mengapa saya tidak menyadari hal itu dan telah melanglangbuana hampir tiga bulan Jakarta – Bekasi tanpa membawa STNK. Anehnya saya santai saja melewati operasi zebra rutin yang dilakukan oleh polisi, dan anehnya pula saya tidak pernah diberhentikn karena polisi hanya memberhentikan secara acak kendaraanyang lewat. Mungkin karena sikap saya yang santai dan tak merasa berdosa, akhirnya tidak distop.

Suatu malam selepas tiba dari kerja, seperti biasa saya melepas dompet saya. Karena diletakan di atas meja yang pendek di kamar, anak saya yang baru berumur satu tahunan dapat mengambilnya. Saya sadar setelah seluruh isi dompet berserakan di kasur dan sambil tidur terlentang anak saya meletakkan dompet yang kosong di jidatnya sambil cengengesan. Dari pengalaman yang lalu lalu, jika dompet saya dimainkan anak sayapasti yang tercabut adalah STNK yang memang ukurannya lebih besar dari ktp atau ATM. Saya terkejut ketika tidak dijumpai STNK dari barang-barang yang beserakan. Habislah itu kamar saya obrak-abrik. Semua ikut mencari, dan sampai keesokan harinya STNK belum juga ditemukan. Saya sempat jengkel dan menyalahkan anak saya atas ulahnya itu (tentu saja tidak bisa karena masih bayi). Sempat juga sehari meminjam kendaraan mertua karena khawatir di jalan ada pemeriksaan oleh polisi. Berbagai informasi sudah saya kumpulkan mengenai langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh jika STNK hilang.


Keesokan harinya saya baru sadar ternyata STNK yang saya titipkan ke bibi saat berangkat ke Yogya belum dikembalikan lagi ke saya. Jika dihitung-hitung sudah hampir tiga bulanan. Tadinya saya menyalahkan anak saya, akhirnya jadi bersyukur karena dengan diobrak-abrik isinya oleh dia, saya jadi tahu kalau di dompet saya tidak ada STNK-nya. Saya harusnya “ngeh” saat Allah menunjukkan sesuatu lewat situasi dan kondisi berupa dompet yang berantakan. Seperti pakar-pakar motivasi bilang, tidak ada kejadian yang terjadi secara kebetulan. Ada kekuatan yang memang mengatur kejadianyang terjadi dunia ini, apapun itu, asal kita pandai “merasa” kita bisa tahu pesan apayang Dia sampaikan. Karena hanya nabi-lah yang menerima pesan langsung dari Allah (dialog). Yang membuat saya tersenyum jika kejadian itu teringat lagi adalah ulahnya dengan meletakkan dompet yang sudah diambil isinya di atas jidatnya, seolah-olah mengatakan,” Ayah. . . Pake otak dong. . Di dompet kagak ada STNK-nya nih. .!!”.

Pendidikan di Tanah Air Beta

Waktu itu saat liburan panjang, secara tidak sengaja channel di TV menunjukkan pembicaraan seorang tua paruh baya yang dikelilingi oleh anak-anak kecil usia taman kanak-kanak. Dia diwawancarai mengenai kondisi pendidikan di Indonesia yang tidak merangsang anak-anak untuk berfikir dengan benar. Mereka hanya dilatih untuk mencari dan mencari tanpa adanya proses berfikir analitis atau logis. Misalnya, di bawah bacaan ada pertanyaan yang jawabannya harus dicari di tulisan tersebut, yang menurut saya saat ini bisa diwakilkan dengan “Mbah Google” atau aplikasi pengolah kata yang banyak dijumpai saat ini. Dan masih banyak kasus-kasus lainnya.

Berikutnya dia mempertanyakan kuliah berbasis kompetensi yang saat ini didengang dengungkan oleh pemerintah. Bayangkan saja, saat ini saya mengajar tiap semester tidak lebih dari empat atau lima mata kuliah, dan saya sudah merasa lelah karena harus benar-benar menguasai walaupun sudah berulang kali mengajar. Sedangkan siswa dibebani enam belas mata kuliah yang harus dia kuasai dan semuanya baru pertama kali diterima (tidak mengulang). Apakah dengan menguasai keenam belas materi itu dengan disertai nilai yang baik menjamin siswa tersebut kompeten? Menarik saat dia menjelaskan: “Kita mengenal nama Rudi, ada Rudi Hartono, Rudi Hadi Hadisuwarno, George Rudi, dlsb. Bayangkan jika Rudi Hartono, Maestro bulu tangkis yang hingga saat ini rekor delapan kali All England berturut-turut belum terpatahkan diharuskan belajar piano, renang, basket, dan sebagainya, tentu saja tidak akan ada Rudi Hartono pebulutangkis Indonesia.”

Terus terang sebagai pengajar di perguruan tinggi, saya pusing juga oleh peraturan DIKTI yang mengharuskan mahasiswa yang akan lulus perguruan tinggi agar menulis di jurnal, mengingat masukan dari sekolah menengah yang kurang diasah sifat analitisnya. Saat mereka hanya menghapal dan memakai suatu rumus, mereka dipaksa untuk membandingkan berbagai rumusan, apalagi menemukan rumusan yang baru. Kecuali kalo memang ingin buat jurnal-jurnalan yang tidak ada hal-hal baru didalamnya, bisa saja sih. Toh hanya untuk syarat. Untungnya Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) di wilayah Kopertis III membuat surat penolakan mengenai kewajiban menerbitkan jurnal sebagai syarat lulus perguruan tinggi.

Menurut pandangan saya, kita cukup tertinggal dengan negara lain, jangankan level dunia, untuk asia tenggara saja kita masih kalah jauh. Jika diibaratkan riset IPTEK itu seperti tangga, kita berada di tangga paling bawah. Bagaimana untuk naik ke atas? Ya tentu saja dengan meniti tangga satu persatu dengan cepat. Jika dengan Malaysia kita tertingga dua atau tiga anak tangga, ya kita berusaha lebih cepat meniti dua atau tiga tangga itu. Untuk meloncat 12 anak tangga tentu saja tidak mungkin, karena riset itu berkelanjutan. Dari riset terdahulu dilanjutkan lagi, lagi dan terus hingga menghasilkan “State of The Art” (Terkini). Kecuali beberapa orang pintar di antara kita yang cepat menaiki tangga tetapi tidak tersedia tangga, jadilah dia pindah tangga (kerja/mengajar di negara lain). Bahkan di millis soft computing yang saya ikuti, hingga meninggalpun ada yang di negara lain. Untungnya DPR menyetujui anggaran pendidikan yang 20 persen dari APBN. Semoga dimanfaatkan sebaik mungkin agar kami para pengajar tidak “antar anak antar istri (ternak teri)” sebelum mengajar dan mahasiswa berbakat yang kesulitan membayar kuliah karena PTN pun sudah mahal saat ini dapat berkonsentrasi mengasah akal dan skill-nya. Walaupun saya kuliah dulu membayar, toh karena PTN saya sadar bahwa sebagian uang bayaran saya disubsidi oleh negara.

Meditasi

Banyak buku yang membahas konsep meditasi. Banyak yang tidak menyukai meditasi terutama agama saya sendiri, Islam. Tetapi menurut saya sih, tidak apa-apa. Jika seluruh kewajiban sudah terpenuhi, sunnahnya juga sudah dijalankan, lalu apalagi? Dari pada korupsi, kolusi, embat sana embat sini, manipulasi dan sejenisnya, lebih baik meditasi. Tapi itu kan bid’ah (melakukan ritual/ibadah tanpa ada tuntunan rosul)? Oke – saya anggap olah raga saja deh, tidak ada hubungannya dengan Budha, wihara atau atribut-atribut lainnya, walaupun tidak fair juga sih dari sisi ilmiah, menggunakan suatu metode tapi tidak menyebutkan sumbernya. Sebagai orang Islam jika ada umat lain yang puasa dan sunat, misalnya, dan mereka tidak menganggap ide itu dari Islam, toh kita marah juga.

    Dari sisi latihan, memang duduk bersila dan mengamati objek yang muncul tanpa terlibat dan tanpa mengontrolnya langsung, itu seperti orang bertapa dan kurang kerjaan. Tapi saat kondisi meditatif tercapai, kesadaran akan meningkat. Tidak akan ada lagi KKN, penyimpangan atau penghalalan segala cara dan Insya Allah negara akan aman dan damai tanpa perlu ngotot, tak perlu pasal-pasal atau ayat-ayat maupun konferensi-konferensian. Meditasi sendiri tidak hanya dilakukan sambil duduk, jika sudah terlatih maka Anda bisa meditasi sepanjang waktu, sambil berkerja, mengasuh anak, ke pasar, mengajar, belajar dan sebagainya tanpa kehilangan kesadaran, karena menurut saya, tanpa kesadaran kita belum “a hundrad per cent human”.