Salah satu pembeda orang yang belajar sekarang dengan jaman dulu adalah adanya Artificial Intelligence (AI). Jika jaman dulu mencari informasi itu sulit, mahal, dan perlu usaha keras, saat ini sangat mudah dan terbiasa di mana-mana (di internet). Ada informasi beberapa jurusan ter-disrupsi, misalnya programmer yang tergantikan dengan AI. Namun, mbah-nya AI mengatakan, tetap saja jurusan ilmu komputer dicari (Link).

Nah, yang membuat jurusan ilmu komputer tetap penting adalah justru ilmu-ilmu lain yang dipelajari, seperti matematika, statistika, dan sejenisnya. Walau dalam waktu beberapa bulan suatu ilmu segera usang, tetap saja skill ‘belajar’ yang diperoleh, misalnya dari belajar pemrograman, tetap melekat di sisi siswa. Seperti orang yang belajar bahasa asing, misalnya bahasa Jepang, sebenarnya ketika belajar, ada aspek-aspek tertentu yang membentuk siswa itu memiliki kemampuan mempelajari sesuatu, yang makin lama makin cepat dan mahir mempelajari hal baru.
Anda mungkin pernah membaca buku. Terkadang orang yang pesimis mengatakan bahwa tidak ada manfaatnya membaca buku, toh tidak pasti digunakan. Bahkan terkadang terlupakan dalam beberapa bulan ke depan. Namun, ketika seseorang membaca (atau mempelajari hal baru), sebenarnya manfaatnya pada terbukanya fikiran (insight) hasil dari bacaan tersebut. Bahkan ke depan seorang guru yang ‘menginspirasi’ jauh lebih penting dari apa yang diajarkan. Bagaimana siswa melihat si guru mencari letak kesalahan kode program, menyelesaikan masalah, atau pengalamannya dalam menuntut ilmu di negara asing, bisa menambah wawasan siswa. Kedekatan terkadang bisa membedakan antara offline dengan online.
Ilmu terus berkembang, dimana saat ini mungkin benar dan tepat, belum tentu di masa yang akan datang pasti tepat. Terkadang kasus-kasus tertentu tidak bisa diselesaikan dengan buku teks, sehingga muncul jurnal-jurnal yang menjabarkan hal-hal baru yang bisa mematahkan teori lama. Beberapa bidang memanfaatkan riset yang diolah kemudian dengan statistik. Kebetulan saya mengajar siswa agribisnis, fakultas pertanian UNISMA Bekasi, yang kali ini mulai masuk ke statistika terapan, dengan software SPSS. Sebelumnya video berikut masuk dulu ke Excel, guna menjebatani sebelum masuk ke software tersebut.












