Praktik Statistik dengan SPSS

IBM SPSS masih andalan bagi peneliti bidang apapun, baik teknik maupun sosial karena tiap penelitian kuantitatif pasti membutuhkan pengolahan data statistik baik deskriptif maupun inferensial. Penerapannya pun sangat dibutuhkan oleh orang-orang non komputer yang telah menyebar kuesioner risetnya. Walaupun Excel bisa, SPSS lebih powerful khususnya yang menggambarkan keterkaitan antar data, validasi data, hingga analisa faktor.

Saat ini bidang sains data (data science) menjadi primadona dan bahkan jadi rebutan antara orang komputer dengan statistik. Jika di suatu kampus ada mata kuliah wajib tentang sains data pasti pengajar antara orang komputer dan non-komputer akan rebutan. Bahkan di nomenklatur DIKTI pun sains data tidak milik komputer maupun MIPA. Bidang ini ada di multidisiplin (bukan ilmu formal). Nah, bagi orang non-komputer, penggunaan SPSS untuk mata kuliah sains data masih menjadi andalan.

Berikut ini video dasar-dasar SPSS yang saya ajarkan untuk mahasiswa agribisnis, fakultas pertanian. Studi kasusnya sederhana hanya mengetahui signifikansi pretest dan postest suatu data mahasiswa selama workshop atau pelatihan.

Vosviewer Untuk LSR

Peneliti dalam melakukan publikasi terkadang melibatkan peneliti-peneliti lain. Terkadang bidang ilmu yang berbeda. Untuk mengetahui informasi terkait bagaimana terlibatnya antara satu peneliti dengan peneliti lain, beberapa tools tersedia salah satunya adalah Vosviewer. Aplikasi berbasis Java ini memanfaatkan diagran network.

Selain itu suatu term atau kata kunci tertentu, yang merupakan topik penelitian, dapat dirunut pihak-pihak yang terlibat, bahkan dalam bentuk klasterisasi dalam bentuk diagram network yang cantik. Tentu saja untuk lebih detil, perlu mencari kelemahan dan kelebihan jurnal-jurnal yang jadi rujukan.

Video berikut menggambarkan bagaimana menginstal Vosviewer di Mac. Yang perlu jadi perhatian adalah Mac OS terkadang tidak bisa menjalankan Aplikasi ini. Untungnya ada versi yang dijalankan lewat Java Runtime Environmen (JRE), suatu aplikasi *.Jar.

Salah satu keunggulan dari Vosviewer adalah kemampuan memetakan siapa saja Author yang menjadi pioneer suat tema penelitian. Tentu saja diperlukan data CSV yang diperoleh dari Scopus, misalnya.

Sekian, semoga informasi singkat ini bermanfaat.

Manfaat Publish di Jurnal Nasional yang Sedang Daftar ke SCOPUS

Setelah era Kampus Merdeka, kini kita memasuki era Kampus Berdampak, seiring dengan pergantian Menteri Pendidikan dari Nadiem Makarim kepada Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi sejak 19 Februari 2025.  Salah satu tolok ukur dari dampak tersebut adalah keberadaan karya akademik yang dapat diakses publik, seperti jurnal ilmiah. Jurnal ini pun terbagi dalam berbagai kategori, mulai dari yang tidak terakreditasi namun memiliki ISSN, jurnal terakreditasi nasional (SINTA 1 hingga SINTA 6), jurnal terindeks internasional, hingga jurnal terindeks internasional bereputasi seperti yang terindeks di SCOPUS dan Web of Science.

Untuk jurnal lokal, syarat minimal bagi seorang doktor yang ingin naik jabatan menjadi lektor kepala (dalam istilah internasional disebut associate professor) adalah memiliki publikasi pada jurnal nasional terakreditasi minimal SINTA-2, dan karya tersebut tidak boleh merupakan bagian dari disertasi saat studi doktoral. Karena seluruh jurnal internasional saya merupakan bagian dari disertasi, akhirnya saya mencoba untuk submit ke jurnal nasional SINTA-2, yaitu RESTI (http://jurnal.iaii.or.id/index.php/RESTI), yang diterbitkan oleh Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII).

Setelah melalui proses revisi yang cukup panjang—tiga hingga empat ronde revisi—dan hampir satu tahun menunggu sejak submission, akhirnya artikel saya berhasil diterbitkan: http://jurnal.iaii.or.id/index.php/RESTI/article/view/4446.


Menulis di jurnal umumnya terbagi menjadi dua jenis: berbayar dan tidak berbayar. Sangat jarang ada penulis yang dibayar; justru dalam banyak kasus, penulislah yang harus membayar—baik menggunakan dana pribadi, dari institusi, maupun melalui sponsor. Meskipun terdengar aneh, hal ini wajar karena publikasi jurnal memerlukan biaya, mulai dari proses editorial, peer review, hingga penyediaan penyimpanan digital jangka panjang, mengingat artikel ilmiah diharapkan tersedia selamanya (selama tidak terjadi perang nuklir, he he). Untuk jurnal nasional terakreditasi SINTA-2, biaya publikasi biasanya berkisar antara 2 juta hingga 2,5 juta rupiah. Namun, tidak jarang tarif ini meningkat karena penerbit tahu bahwa banyak dosen yang membutuhkan publikasi SINTA-2 sebagai syarat utama untuk usul kenaikan jabatan fungsional akademik.

Sempat dulu saya pernah submit ke jurnal nasional yang saat itu masih terindeks SCOPUS—sayangnya sekarang sudah tidak lagi, istilahnya discontinued from SCOPUS. Waktu itu gratis karena artikelnya merupakan best paper dari sebuah konferensi, sehingga mendapat “jatah” publikasi tanpa biaya. Nah, yang ini saya submit sebagai jurnal nasional biasa. Namun karena proses editorialnya sangat baik, dan jurnal ini dikelola oleh asosiasi profesi independen, yaitu Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII), yang tidak berorientasi pada profit (non-profit organization), akhirnya jurnal tersebut berhasil terindeks SCOPUS. Alhamdulillah.


Ternyata, jika kita submit ke jurnal yang sedang dalam proses pengajuan ke SCOPUS—biasanya jurnal SINTA-2, karena jurnal SINTA-1 umumnya sudah terindeks SCOPUS—ada manfaat tambahan ketika jurnal tersebut akhirnya disetujui dan resmi masuk SCOPUS. Beberapa edisi sebelumnya, terutama yang digunakan sebagai bahan evaluasi dalam proses penilaian SCOPUS, biasanya ikut terindeks juga. Sekian cerita dari saya, semoga bisa menjadi inspirasi untuk ikut berkontribusi lewat publikasi di jurnal SINTA-2. Banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari menulis di jurnal nasional, salah satunya adalah menjaga agar devisa tidak lari ke luar negeri, sekaligus ikut mendukung peningkatan kualitas riset dan publikasi ilmiah di dalam negeri.

Dilema Peralihan dari Mendeley Desktop ke Reference Manager, Serta Solusinya

Sitasi dan daftar pustaka merupakan hal-hal wajib yang ada dalam sebuah artikel ilmiah, baik jurnal, skripsi, disertasi, dan sejenisnya. Saat ini, walau banyak tool untuk otomatisasi pengelolaannya, Mendeley masih menjadi andalan penulis-penulis di dunia. Dengan menambahkan koleksi ke Mendeley, tinggal klik langsung sitasi muncul di daftar pustaka, khusus yang Mendeley desktop.

Salah satu yang menjadikan aplikasi ini disukai orang adalah gratis, berbeda dengan yang lain yang dipaksa berbayar. Nah, entah mengapa pengguna Mendeley desktop seolah dipaksa menggunakan Mendeley reference manager. Beberapa sumber menyebutkan adanya peralihan aplikasi ke online yang lebih ringan, yang jelas Mendeley tidak lagi mensuport Mendeley desktop. Sepertinya ketika penulis sudah nyaman dengan Mendeley desktop, Mendeley.Com mungkin mengalami kemunduran dari sisi akses karena jarang yang membukanya. Itu dugaan saya saja sih.

Nah, bagaimana pengguna yang sudah terbiasa dengan Mendeley desktop tetapi dipaksa mendeley reference manager? Tidak jadi masalah karena kita masih bisa menginstal aplikasi tersebut dan mengunduh source code nya di internet (Link). Plug in agar terpasang di MS Word sepertinya perlu cara khusus bagi pengguna Macbook, lihat tutorial berikut.

Tentu saja Microsoft Word perlu dimiliki oleh pengguna Mendeley. Bagaimana dengan WPS Office yang saat ini mulai banyak diminati. Pengguna MS Word tidak akan memiliki masalah berarti jika beralih ke WPS Office, khususnya yang ingin mengetik di tablet. Saya mencoba mengetik di tablet Huawei ternyata mirip dengan menggunakan laptop.

Nah, bagaimana untuk mengetik jurnal atau artikel ilmiah lainnya? Silahkan lihat caranya di video berikut.

Apapun tools nya, kita harus bisa beradaptasi. Yang penting tetap produktif dalam menulis.

Skripsi – Apa & Untuk Apa

[riset.ti|r.408|pert.1]

Skripsi dikenal juga dengan nama Final Project untuk jenjang Strata 1 (S1). Untuk jenjang diploma diberi nama tugas akhir. Skripsi terkadang menjadi momok yang menakutkan bagi para mahasiswa yang terkadang pula menyebabkan tidak selesainya perkuliahan seorang mahasiswa. Hal ini terjadi karena memang skripsi seperti layaknya sebuah proyek membutuhkan perencanaan yang matang, dengan tujuan tertentu dengan waktu yang jelas dan realistis dengan sumber daya yang terbatas (keuangan dan peralatan).

Manfaat Skripsi/Final Project

Terlepas dari penting atau tidaknya skripsi, ada manfaat yang bisa dipetik dari pelaksanaan skripsi:

  • Belajar lebih dalam. Ada peluang dengan skripsi seorang mahasiswa terpaksa belajar lebih dalam dibanding materi perkuliahan.
  • Langkah awal sebelum bekerja. Skripsi mempersiapkan mahasiswa untuk terjun dalam kehidupan/problem nyata dengan mempraktekan keahlian/skill yang diterima selama perkuliahan.
  • Mempersiapkan kelanjutan studi. Skripsi juga sebagai persiapan seorang mahasiswa jika ingin lanjut ke jenjang yang lebih tinggi dengan lebih mengeksplor permasalahan serta belajar melakukan proses-proses penelitian.

Atau dengan bahasa yang sederhana, skripsi memiliki dua tujuan utama yaitu dari sisi edukasi (critical thinking, kemampuan bekerja independen, kemampuan menerapkan metode ilmiah, dan kemampuan mengungkapkan ide baik lisan maupun tulisan) dan aspek penelitian dimana mahasiswa turut berkontribusi mengembangkan IPTEK dengan mengisi gap penelitian (research gap) yang ada. Poin penting adalah pada critical thinking yang mengharuskan mahasiswa tetap berfikir logis dan sistematis.

Aktor yg Terlibat

Pemain utama skripsi adalah mahasiswa yang bersangkutan. Berikutnya adalah dosen pembimbing (supervisor) dan dewan penguji (examiner). Interaksi yang positif diantara ketiganya dapat meningkatkan kualitas dari skripsi yang dilaksanakan. Tentu saja ada aktor-aktor tambahan lain yang mendukung seperti laboran, research collaborator, research participants, dll.

Proses Penelitian

Ada banyak variasi proses pengerjaan skripsi. Biasanya langkah awal adalah masalah administratif yang merupakan otonomi kampus masing-masing. Namun secara garis besar tahapan-tahapan yang selalu dilalui antara lain:

  • Menyusun proposal
  • Mendeskripsikan permasalahan
  • Mengikuti tujuan/objektif skripsi
  • Mengumpulkan dan menganalisa data
  • Membuat kesimpulan dan merancang/mengidentifikasikan riset ke depan
  • Mempresentasikan hasil penelitian dan mempertahankan ide di sidang secara lisan
  • Menyusun dan merevisi laporan akhir/final

Kriteria Keberhasilan

Keberhasilan sebuah final project sangat tergantung dari standar kampus masing-masing. Namun ada kriteria-kriteria standar yang biasanya selalu ada pada tiap-tiap institusi. Yang pertama adalah secara umum, hasil penelitian suatu mahasiswa:

  • Memiliki topik riset yang relevan
  • Topik yang orisinil
  • Temuan yang signifikan
  • Hasil pekerjaan si mahasiswa adalah yang utama

Hasil laporan juga merupakan kriteria penting baik atau buruknya sebuah skripsi:

  • Presentasi hasil yang jelas dan dapat diklarifikasi
  • Tiap bagian report konsisten
  • Argumentasi yang dipilih tepat
  • Mampu secara jelas memisahkan ide sendiri dengan ide orang lain (sitasi)
  • Mampu meramu pustaka dan sitasi
  • Gaya penulisan yang menarik

Selain itu mempertahankan sebuah ide/gagasan merupakan salah satu kriteria keberhasilan pula.

  • Ketepatan berargumentasi
  • Mampu mendiskusikan hasil sebagai respon terhadap permasalahan yang diangkat

Juga hal-hal lain yang tak kalah pentingnya bisa menjadi kriteria sukses atau tidaknya final project¸ seperti:

  • Bagaimana bersikap terhadap pihak yang tidak sependapat
  • Memenuhi tenggak waktu (deadline) dan persyaratan-persyaratan lain yang harus dipenuhi

Demikian pengantar bagi adik-adik yang sedang berjuang dalam kegalauan, siapa tahu bisa membantu untuk segera mempersiapkan diri.

Systematic Literature Review (SLR)

Studi literatur sudah lama saya dengar, tetapi baru kali ini ada istilah systematic literature review (SLR) yang banyak muncul di artikel-artikel jurnal terkini. Studi literatur sistematik ini bermaksud untuk merinci dan menyimpulkan teknologi yang saat ini digunakan dengan manfaat dan batasan yang dimilikinya. Selain itu metode ini bisa juga untuk memperoleh research gap serta wilayah penelitian baru yang menarik untuk diteliti. Framework dan background bisa pula diketahui dengan SLR untuk memposisikan riset baru.

SLR memiliki tiga langkah/tahapan yaitu Planning, Conducting dan Reporting. Sebenarnya langkah ini pernah saya jalankan, hanya saja tidak sistematis, ada yang Planning dan Conducting saja tanpa Reporting, misalnya. SLR sendiri diperkenalkan oleh Barbara Kitchenham, silahkan unduh di sini. Awalnya SLR (atau disingkat juga SLRs) merupakan pengembangan dari Evidence-Based Software Engineering (EBSE) yang masuk ranah rekayasa perangkat lunak.

Planning

Pada fase ini identifikasi terhadap apa yang dibutuhkan dalam melakukan studi literatur harus sudah fix. Berbeda dengan membaca novel yang kita sendiri tidak tahu isinya dan butuh “surprise” ketika membacanya. Membaca artikel ilmiah kita harus tahu terlebih dahulu isinya sebelum membaca, mengetahui di sini adalah gambaran umumnya saja dulu. Yang kedua pada fase ini adalah menentukan pertanyaan penelitian (research question) yang menjadi dasar dalam melakukan studi literatur.

Conducting

Fase ini adalah proses pencarian terhadap sumber-sumber literatur. Terdiri dari: identifikasi penelitian, memilih riset-riset yang utama, meng-asses kualitas suatu literatur, mengekstrak data-data dan terus memonitor, dan mensintesis data. Biasanya LSR menggunakan media “searching” yang sudah tersedia di beberapa pengindeks (Scopus, SAGE, IEEE Explore, Wiley Online, Science Direct, dan lain-lain. Biasanya penggunaan String sangat membantu (dengan logika OR dan AND), misal: ((“technology-organization-environment” OR “TOE” ) AND (“framework” OR “conceptual framework” OR “structure”)).

Reporting

Fase ini menghasilkan bahan-bahan literatur yang sudah tersistematis dengan baik. Biasanya dari ratusan artikel diolah menjadi puluhan dan akhirnya belasan yang siap dibaca dan dianalisa. Biasanya ada tiga tahapan yaitu Database Search dari pengindeks-pengindeks yang tersedia di internet (baik gratis/berbayar) yang memperoleh data sebanyak ratusan. Berikutnya Abstract, Title, and Keyword review yang mensortirnya menjadi puluhan saja. Terakhir adalah Full Review sebanyak kira-kira belasan. Tentu saja jumlah tidak harus seperti contoh di atas.

Demikian ulasan singkat metode LSR dalam studi litertur, semoga bermanfaat. Selamat membaca artikel ilmiah.

Open Journal System (OJS) Versi 3

Oleh: Herlawati, S.Si., M.M., M.Kom. (STMIK Bina Insani)

Open Journal System (OJS) adalah aplikasi gratis untuk mengelola jurnal. Aplikasi ini dibuat oleh Public Knowledge Project (PKP), silahkan kunjungi situsnya. Saat ini OJS sudah versi 3 dengan tambahan utama misalnya ORCID ID terlihat, serta tahapan proses publikasi lebih singkat dibanding OJS versi sebelumnya (versi 2). Selain itu tampilan lebih halus, bentuk sitasi yang kustom, dan lain-lain.

Untuk info lebih lanjut, silahkan hubungi tim Relawan Jurnal Indonesia (RJI). Beberapa waktu yang lalu, sebagai contoh perguruan tinggi Bina Insani mengadakan pelatihan OJS tersebut. Postingan tentang pelatihan kustomisasi OJS 3 dan MOU dengan pihak Relawan Jurnal Indonesia (RJI) korda Jakarta dapat dilihat link berikut ini.

Salah satu kustomisasi adalah mengaktifkan plugin. Plugin ini berfungsi untuk menseting komponen-komponen tertentu di OJS, seperti menambah focus and scope, peer review, template, alamat redaksi, stats counter, dan lain-lain. Silahkan video tutorialnya berikut.

Setelah diaktivasi, untuk menambah salah satu komponen, misalnya stats counter, akan dilanjutkan pada postingan lainnya.

Membuat Fuzzy dgn Toolbox Matlab

Hari/Tgl/Mt Kuliah/Dosen/Kampus: Sabtu/16-10-2010/Metode Riset/Dr. Prabowo – Rahmadya, M.Kom./S2 STMIK Nusa Mandiri

 

Studi Kasus:

Buatlah rancangan Fuzzy Inference System untuk kasus penentuan bonus pegawai restoran berdasarkan pelayanan dan masakan yang disajikan. Gunakan rule Mamdani dengan logika yang tepat.

 

Penyelesaian:

  1. Langkah pertama adalah buka Matlab Anda. Arahkan Current Directory pada posisi folder yang tepat.

 


 

  1. Pada Command Window ketik “fuzzy”, maka akan muncul jendela berikut ini.

     


 

  1. Secara default Matlab menyediakan satu masukan, satu kelauaran dan satu rule bertipe Mamdani. Karena kita diminta untuk membuat dua masukan yaitu pelayanan dan masakan, klik: edit – Add Variable – Klik “input”. Tambahkan pelayanan dan masakan sebagai variabel masukan. Beri nama yang sesuai untuk output, misalnya “bonus”.

 


 

  1. Langkah berikutnya adalah kita membuat fungsi keanggotaan (membership function) untuk input. Misal pelayanan terlebih dahulu, dobel klik pada masukan pelayanan, maka akan muncul jendela baru untuk mengatur fungsi keanggotaan. Yang perlu kita atur adalah nama fungsi keanggotaan, range dan tipe-nya. Nama fungsi keanggotaan pada FIS berupa ciri verbal seperti baik, rata-rata atau buruk. Range menyatakan jangkauan angka misalnya lima menyatakan paling baik, nol menyatakan paling buruk, berarti antara dua dan tiga adalah rata-rata. Coba sendiri membuat fungsi keanggotaan seperti pada gambar di bawah ini. Agar lebih cepat, coba gunakan tipe z, gauss dan s untuk berturut-turut pada fungsi buruk, rata-rata dan baik.

 


 

  1. Dengan cara yang sama dengan langkah keempat, buat untuk masukan masakan. Untuk mudahnya gunakan nama fungsi masakan tidak enak, rata-rata dan enak. Range gunakan jangkauan yang sama untuk pelayanan.

 


 

  1. Berikutnya kita merancang fungsi keanggotaan pada variabel keluaran yaitu bonus. Misalnya kita akan mengkategorikan bonus menjadi banyak, rata-rata dan sedikit. Untuk memudahkan, gunakan range penjumlahan dua masukan yaitu sepuluh. Gunakan fungsi sederhana yaitu fungsi segitiga. Atur nama fungsi serta tipenya sehingga menghasilkan gambar sebagai berikut.

 


 

  1. Jika telah selesai, maka terakhir kita akan membuat logika pada rule. Close terlebih dahulu Membership Function Editor. Dobel klik pada bagian tengah FIS editor. Isikan logika yang sesuai, coba skenario terbaik, terburuk dan rata-rata.

 


 

  1. Untuk melihat apakah sesuai dengan yang diharapkan, klik: view – surface, perhatikan apakah sudah sesuai dengan keinginan.

 


 

  1. Untuk mengatur kecenderungan kita apakah memberi bonus baik atau tidak, dapat kita lakukan dengan mengklik: view – rules. Untuk mengatur kecenderungannya dapat kita lakukan dengan menggeser garis tengah berwarna merah untuk tiap fungsi keanggotaan.

 


 

  1. Selamat, Anda telah berhasil membuat satu engine FIS. Untuk menyimpan dapat kita lakukan dengan mengklik: file – export. Ada dua pilihan yang tersedia, yaitu to Workspace dan to File. Bila kita pilih to workspace maka hanya akan muncul pada Matlab saat aktif sekarang saja. Bila di-shutdown, data akan hilang. Sebaiknya kita pilih to file agar lebih permanen. Setelah diklik to file, beri nama misalnya bonis. File fuzzy akan tersimpan dengan ekstensi “fis”.
  2. Berikutnya kita akan menguji fuzzy yang telah kita buat. Kembali ke command window, ketik: fis=readfis(‘bonus’) lalu enter maka Matlab akan meload engine FIS yang kita miliki yaitu bonus.fis. Berarti variabelnya diberi nama “fis”.

    >> fis=readfis(‘bonus’)

 

  1. Berikutnya kita uji misalnya pelayanan buruk, yaitu 1 sedangkan masakannya pun tidak enak. Instruksi yang diperlukan adalah evalfis.

    >> out = evalfis([1 1],fis)

     

    out =

     

    3.2863

     

    Hasil defuzzifikasi, dengan variabel out, adalah 3,2863 yang jika dibandingkan dengan skala 10 masih dibilang buruk.

    >> out = evalfis([5 5],fis)

     

    out =

     

    7.3379

     

    Selamat Mencoba.

 

 

 

 

 

 


 

UTS Metode Riset

Manfaat: diri sendiri, masyarakat, institusi, kampus

Tinjauan Obyek Studi: dibahas teknologi Penutup: pentingnya penelitian ini. Penelitian … sangat penting karena memberi kontribusi

Harapan, ada dua harapan : 1) proposal diterima, 2) pelaksanaan penelitian berjalan lancar. Harapan yang lain dituliskan bebas.

Verifikasi: model – perlengkapan komputer Validasi: model – dunia nyata.

Acak : tiap individu punya kesempatan yang sama Sembarang: tidak setiap anggota populasi dipilih menjadi sample. Biasanya riset SEM sembarang, oleh karena supaya bisa diolah harus acak, maka syarat probabilitas 0,05 harus terpenuhi !

Pa Prabowo: Tadi ada rombongan ibu – ibu, “Kok ga pake batik?”, kata pa Bowo. Eh … ternyata seragam volly pantai -nya batik. Weeeeehh

Pertemuan IV: Metode Riset

BAB I    PENDAHULUAN

BAB II   LANDASAN TEORI

BAB III  METODOLOGI PENELITIAN

________Pembangunan Sistem / Prototipe

BAB IV  HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V   KESIMPULAN DAN SARAN

Daftar istilah jika 6 atau 7 ditambahkan di bab I, kalo banyak lampirkan di glosary.

 

BAB I:

Latar Belakang (jangan terlalu luas)

Masalah Penelitian

Identifikasi Masalah (masalah yang bisa diangkat dari thessis yg dibuat)

Batasan Masalah (memang memungkinkan tapi  mengingat waktu, biaya dan tenaga, penelitian ini hanya dibatasi ….).

Rumusan Masalah (pasang dalam bentuk kalimat tanya, bisa satu atau beberapa – riset question: faktor2 apa sajakah yang … bagaimana membuat suatu prototipe ..? dll). Setiap jawab dari inti masalah harus tercermin di kesimpulan !! Kalo masalah 3 item, di kesimpulan min 3. Rumusan masalah menyentuh hipotesis sehingga bisa lebih dari 3 item. Hubugannya dengan hipotesis? Item2 yang perlu diuji.

Ct. Bgmn tata kelola it di bsi? Berapa besar tngkat kematangan tata kelola bsi saat ini? Bgmn cara perbaikan yg harus dilakukan? Hipo: dlm penelitian ini diajukan hipotesis sbb: kalimat if – then, hipotesis 0: ct: Menurut ITG1 2005 current status untuk it gov pada level 2. Diduga tingkat kematangan tata kelola bsi saat ini berada pada level 2. (target perbaikannya di 3,5)

Tujuan dan Manfaat

Tujuan: tercermin dari apa yg dtuangkan dlm rumusan masalah, misal: memperoleh info tata kelola saat ini, memperoleh gambaran tingkat kematangan, merangkum apa yang harus dilakukan ke depan. Keterkaitannya dengan pemilik perusahaan atau pihak2 yang terkait dengan obyek penelitian.

Manfaat

Sistematika Penulisan

(boleh ditambahkan daftar istilah, kalo banyak tambahkan di lampiran glosary.

 

BAB II:

Tinjauan Pustaka : harus match dengan judul yg dipilih, IT Gov, tata kelola, dll. Ditarik dari text book atau jurnal2 terkait yang lain (disarankan text book saja). Louden, O’brien, Lukman, dsb. Cobit 4.0. IT IL

Tinjauan Studi Terdahulu yang Terkait (riset2 yang lalu atau di tempat lain ada kaitannya dengan judul/penelitian Anda – usahakan minimal 3). Jika akses di internet: kapan aksesnya?

Tinjauan Obyek Penelitian  (jangan hanya struktur organisasi)

Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka Pemikiran (pemecahan masalah): pendekatan yang akan dilakukan, bentuknya diagram alir, namun demikian sajikan di jalannya uraian terhadap gambar itu. Singkat saja !!! misal nama variabel, kisi2 penelitian.

Langkah-langkah Penelitian

Hipotesis  : Link dengan rumusan masalah yang membutuhkan hipotesis. Ketika merumuskan hipotesis Anda harus mempunyai patokan knp hipotesis keluar? Hipotesis ini dikembankan atas dasar ketentuan yang dituangkan dalam ITGI 2005 (Cobit) …

 

BAB III:

Jenis Penelitian: Riset seperti ini banyak ragamnya, 1) bersifat diskriptif 2) Eksplanatif – menjelaskan mengenai pengaruh…thd… 3) Eksploratif – belum ada basis konsepnya, tata kelola di perusah A blm di audit. Boleh dipetik dari buku2 metodologi yang lain.

Variabel Penelitian (penting: variabel operasi), variabel eksogen – mempengaruhi variabel lain (asal tanda panah), variabel endogen – dipengaruhi dan mempengaruhi variabel lain.

Metode Pemilihan Sampel:  gariskan dulu populasi dlm penelitian ini adalah …, apa itu sample-nya: sampel adalah individu yang …, Teknik penarikan Sample (beda acak dgn sembarang). Acak=random sampling, sembarang=porposif sampling – tidak semua mendapat kesempatan yang sama.

JUMLah = Merepresentasikan tidak? SEM: lebih dari 100. (dilebihkan agar tetap 100 jika ada yg didelete). Di hasil : disampaikan – sample-nya adalah …

Metode Pengumpulan Data : Harus disebutkan 2 data: primer dan sekunder. Primer didapatkan dari observasi/sensus di lapangan. Data sekunder diambil dari data pustaka, jurnal, publikasi terkait atau akses internet.

Instrumen Penelitian: berkaitan dengan data primer, bentuknya bisa daftar kuesioner yg memiliki format end – close atau open.

End – close: dalam bentuk pernyataan, sy menyukai produk ini karena kemudahannya – tinggal di contreng (tegas: ss, ts,..).

Skala pengukuran bisa lickert (skala 1 – 5), gootman dan semantik diferensial (skala interval – ujungnya saja – dgn cara menyilang tanda). Lickert dirubah parametrik dengan suksessive interval.

Jika skala sdh minimal interval ?

Instrumen peelitian ditarik dari kisi-kisi. Misal: Indikator kemudahan, 4 pertanyaan. Instrumen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

End – open: Bagaimana motivasi belajar di lingkungan subbid A? Teknik mengolahnya menggunakan ez-text.

Metode Analisis : Dikenalkan dlm 2 bentuk, 1) deskriptif – tdk menyimpulkan 2) inferensial – boleh menarik kesimpulan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t.

Ct. Bgmn tata kelola it di bsi? àdeskriptif

Berapa besar tngkat kematangan tata kelola bsi saat ini? àKuantitatif

Bgmn cara perbaikan yg harus dilakukan? à deskriptif. Grafik jaringan sarang laba2.

Biaya dan Jadwal Penelitian

 Risalah Singkat Penelitian : Merupakan penelitian yg penting bagi user karena .. meningkatkan revenue, efektivitas dan sebagainya.

Harapan-harapan yang terkait dengan :

Persetujuan Proposal Penelitian: Diharapkan proposal ini dapat diterima. Penelitian berjalan dengan lancar.

Kelancaran Pelaksanaan Penelitian

NOTE: Selain hasil dan pembahasan harus dilanjutkan dengan implikasi penelitian (aspek manajerial, aspek sistem dan aspek penelitian lanjutan).