Migrasi ke LINUX

Perlahan tapi pasti, jurusan Teknik Komputer UNISMA akan bermigrasi ke platform LINUX. Berbagai versi sedang dijajaki antara lain Ubuntu, Redhat, Centos, Fedora dan OpenSUSE. Memang sudah selayaknya, kampus sebagai lembaga pendidikan ilmu pengetahuan tidak harus terpaku kepada satu jenis produk saja, misalnya Microsoft. Walaupun tuntutan dari stakeholder kebanyakan meminta lulusan yang memahami seluk beluk sistem operasi berplatform windows, tetapi idealisasi kampus tidak serta merta hilang begitu saja. Idealisasi di sini adalah kampus sebagai lembaga IPTEKS sebaiknya tidak berfungsi sebagai pemasar produk tertentu. Kemampuan peserta didik terhadap produk tertentu diserahkan kepada peserta didik tersebut untuk belajar sendiri, yang penting tersedianya fasilitas dan dasar-dasar teori yang kuat telah diberikan selama perkuliahan.

Salah satu keunggulan sistem operasi berbasis linux adalah sifatnya yang open source. Vendor-vendor open source kebanyakan menggratiskan produknya untuk kemajuan bersama. Untuk dapat menguasai sistem operasi jenis ini sangat dituntut kemampuan siswa mengelola sistem lewat terminal (konsol) karena jika seoarang siswa memahaminya maka dia akan sanggup mengoperasikan seluruh sistem operasi berbasis linux yang saat ini banyak beredar di dunia seperti Ubuntu, Centos, fedora, openSUSE, dan lain-lain. Instruksi-intruksi konsol yang digunakan antara satu paket linux dengan yang lainnya tidak jauh berbeda. Selain itu untuk keperluan instalasi, kebanyakan paket linux mengharuskan user untuk menginstall lewat konsole.

Berikut ini misalnya pada sistem operasi openSUSE yang saya miliki akan saya install Integrated Development Environment (IDE) untuk pemrograman Java (Netbeans 7). Setelah Source paket kita download, berbeda dengan windows, kita tidak serta merta dengan seenaknya mengklik ganda source paket tersebut seperti pada windows. Setelah masuk ke konsol, kita harus bisa berpindah-pindah antara satu direktori ke direktori lainnya (dengan instruksi cd), melihat isi folder (ls), membuat folder (mkdir), mengkopi dan memindah (cp dan mv), masuk ke user root (su), dan sebagainya. Pertama-tama, kita harus mengetahui versi java yang ada di sistem operasi kita dengan mengetik “java –version”. Jika tidak ada, mau tidak mau kita harus mendownload jdk yang cocok dengan netbeans kita.

Berikut ini tips yang mungkin bisa membantu Anda yang akan menginstall suatu aplikasi di linux. Berbagai sumber di internet banyak kita jumpai, tetapi dari pengalaman saya, tetap saja tidak dijumpai yang lengkap, ada saja yang masih perlu penjelasan.

  • Untuk masuk ke terminal, terkadang jenis linux tertentu tidak menampilkan secara langsung (misal Ubuntu). Caranya: klik “dash board”, ketik kata kunci “terminal”, maka secara cepat akan muncul icon terminal. Untuk Redhat dan openSUSE tidak masalah karena muncul ketika mengklik icon “bunglon” di pojok kiri bawah.
  • Masuk ke modus root dengan cara mengetik “su” di terminal. Untuk mengganti password linux jika belum dipassword dengan mengetik “su passwd”. Anda diminta mengetik password dua kali.
  • Letak file hasil download, biasanya di /home/<user dir>/Downloads. Maka anda harus sanggup berpindah ke folder tersebut. Lakukan dengan cara mengetik cd <folder>. Untuk melihat isi folder ketik “ls” (identik dengan “DIR” pada windows).
  • Install dengan mengetik: ./<paket netbeans>. Pastikan anda mendownload lengkap paket tersebut, karena jika tidak lengkap akan muncul perintah corrupt pada file tersebut. Terkadang kita harus mengekstrak terlebih dahulu, misal untuk paket yang berakhiran tar.gz. Ketik pada konsol: tar –zxvf <paket tar.gz>. Untuk JDK pindahkan ke folder tertentu, misalnya:

Jika berhasil, Anda akan melihat proses instalasi seperti layaknya pada windows, ikut saja panduan yang ada dengan mudah karena bersifat visual. Gambar berikut ini contoh netbeans yang sudah berjalan di openSUSE.

Iklan

Pemrograman Matlab

Matlab sudah lama dikenal sebagai bahasa pemrograman untuk teknik. Bahasa ini dibutuhkan oleh para insinyur yang merasa perlu bantuan komputer dalam melakukan komputasi. Salah satu keunggulan dari bahasa ini adalah kesederhanaannya dimana alur logika menjadi hal utama dibanding prosedur dan tata tulis yang terkadang membuat frustasi. Beberapa baris pada bahasa Matlab mungkin bila dikerjakan dengan bahasa yang lain membutuhkan jumlah baris yang lebih banyak.

Berikut ini contoh program sederhana untuk menghitung faktorial sebuah bilangan. Kita diminta memasukkan bilangan yang akan dicari faktorialnya, kemudian setelah menekan enter, diperoleh hasil perhitungan faktorialnya. Program masih berbasis text based. Buka M-file editor, dengan cara mengklik file-new-Blank M-file. Ketik instruksi berikut ini:

Gambar di atas merupakan program menghitung faktorial menggunakan M-file editor. Jalankan dengan mengetik faktorial pada command window. Jika dijalankan anda diminta memasukkan bilangan dan hasilnya adalah hasil faktorial dari bilangan itu.

>> faktorial

Masukkan Bilangan =4

 

faktorial =

 

24

 

Menangkap Masukan dari Keyboard pada JAVA

Berhubung computer yang ada di lab Software Engineering kebanyakan terinstall Eclipse, maka untuk melakukan basic input output sementara menggunakan console lewat keyboard. Berikut ini cara penulisan listing di class main.

Ada tiga komponen yang harus kita import guna mendapatkan fasilitas input output dengan keyboard antara lain:

import java.io.BufferedReader;

import java.io.IOException;

import java.io.InputStreamReader;

Seperti biasa untuk membuat instan baru di main.java kita panggila kelas yang sebelumnya telah kita buat (persegiPanjang.java). Beri nama instan tersebut misalnya p. Untuk kelas persegiPanjang dapat dilihat pada tulisan saya terdahulu. Perhatikan listingnya sebagai berikut di IDE Eclipse (saya menggunakan versi Juno):


Sebenarnya kita bisa langsung mengetik BufferedReader tanpa perlu mengetik import di kepala program karena ketika selesai Eclipse akan memberikan peringatan kalau kita harus mengimport suatu komponen. Kita tinggal mengklik ganda pilihan yang ada dan instruksi import langsung berjalan.

Untuk menangkap data, berarti kita memanggil operation setPanjang dan setLebar dari kelas persegiPanjang, dalam hal ini direpresentasikan dengan objek “p”. Sedangkan untuk mengeluarkan hasil perhitungan luasnya dilakukan dengan memanggil operasion getLuas dari kelas persegiPanjang. Berikut hasilnya jika program di atas di running:


Perhatikan bagian bawah IDE Eclipse. Anda diminta memasukan panjang dan lebar yang kemudian disusul dengan hasil perhitungan Luasnya.