Menulis Artikel Ilmiah … Edisi Galau

Setelah beberapa bulan melakukan riset kini saatnya menulis laporan dalam bentuk artikel ilmiah (research paper). Mungkin pembaca bertanya dalam hati “lalu?”. Ya itu, masalahnya, “Bagaimana?”. Masalah-masalah baru kemudian muncul yang sepertinya sama rumitnya dengan mengerjakan riset itu sendiri. Jika ada yang beranggapan artikel ilmiah itu hanya melaporkan hasil riset yang telah kita jalani, sepertinya kurang tepat karena pada saat riset kita berkomunikasi antara diri kita dengan problem, sementara pada penulisan artikel ilmiah, kita harus berkomunikasi dengan komunitas ilmiah. Video dari Cambridge di akhir postingan ini dapat jadi acuan bagaimana membuat artikel ilmiah yang tepat di era modern ini, era di mana pembaca menjadi perhatian utama mengingat ribuan artikel muncul setiap hari sehingga kebutuhan akan tulisan yang mudah dimengerti, singkat, dan sesuai kebutuhan pembaca sangat besar.

Tadinya karena kejar tayang saya membuat artikel ilmiah hanya berisi laporan apa saja yang saya lakukan di riset disertai dengan hasil dan kesimpulannya. Ternyata hasilnya kurang memuaskan dan banyak yang harus direvisi. Beberapa rekan menyarankan untuk menggunakan jasa proof reading guna pengecekan dari sisi bahasa (Inggris atau yang lain). Sayang, harganya lumayan selangit. Akhirnya saya coba sendiri dahulu, datang ke perpustakaan dan mencari buku-buku panduan penulisan karya ilmiah. Lumayan juga sedikit membantu, terutama dalam membuat komposisi paragraf yang berisi thesis statement, detail terhadap thesis statement, menyimpulkan, dan sebagainya. Tapi tentu saja itu hanya membantu dalam komposisi tulisan secara general. Untuk artikel ilmiah sepertinya perlu sumber lain.

Youtube sepertinya sarana yang baik, tetapi tentu saja sumber yang benar, karena banyak yang setelah saya lihat cuma bercanda saja. Kalau ingin sumber yang tepat, cari yang berasal dari perkuliahan di kampus-kampus ternama. Video di bawah ini sangat menarik karena disajikan oleh peneliti microsoft yang berpengalaman, dan tentu saja cocok dengan bidang saya yang IT. Penyampaiannya yang interaktif dengan para mahasiswa dan ide-ide nya yang masuk akal sepertinya sayang untuk dilewatkan. Hal-hal menarik dalam video ini adalah pertama penekanan pada introduction dengan statement yang menjelaskan menariknya problem yang akan kita selesaikan lewat contoh (example). Tujuannya adalah agar pembaca mudah mengerti dibandingkan dengan model lama ala texbook mata pelajaran matematika. Jika D adalah ini, X adalah ini, dan aksioma2 njlimet lainnya sepertinya akan membuat pembaca tidur, atau tampak o’on. Kedua, jangan melupakan etika, contohnya agar ide kita bagus dengan menjelek-jelekan ide orang lain. Jangan khawatir, penghargaan kita ke ide orang tidak akan mengurangi penghargaan orang terhadap ide kita. Ketiga, hargai pembaca jangan “ngerjain”. Ada penulis yang pembaca ke sini dan ke situ, trus dibilang, “terbukti ternyata jalan itu kurang tepat”. Tentu saja pembaca akan jengkel karena merasa diajak ngalor-ngidul. Langsung saja apa langkah tepat yang kita temukan sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. Keempat, masalah bagian-bagian tertentu yang tidak perlu seperti “the rest of this paper …” yang berisi isi dari paper ini karena hampir pasti tidak akan dibaca (langsung dilewati). Juga ada yang unik dimana “related works” tidak disarankan di awal. Sepertinya ini masih kontroversi, coba lihat aja sendiri di video itu. Terakhir adalah jangan marah ketika dikritik pembaca karena kritik oleh pembaca itu adalah hadiah terindah dari orang yang telah meluangkan waktu membaca karya kita. Selamat menikmati … oiya, sayangnya bahasa Inggris.

how to write

Iklan