Memang kalau sudah bermain di level aplikasi, banyak keanehan-keanehan yang terjadi yang memang disebabkan oleh keterbatasan manusia dalam membuat suatu aplikasi. Tidak mungkin aplikasi dibentuk dengan sempurna. Hanya tuhanlah yang sempurna, begitu juga dengan aplikasi ArcGIS. Tidak mungkin bisa memuaskan semua penggunanya. Salah satu servis terbaru di ArcGIS yang sangat membantu para perancang untuk mempresentasikan hasil olahnya adalah “MODEL”. Di sini tiap proses direpresentasikan dalam bentuk block diagram. Setelah dibentuk, model bisa dijalankan dengan menekan tombol run.
Tetapi karena masih awam, sudah capek-capek membuat model ketika di-close, saya kesulitan memanggilnya karena sudah terbiasa dengan mendobel klik file-nya. Repotnya lagi, terkadang kita tidak tahu dimana lokasi filenya. Oiya, ArcGIS memiliki aturan, kita harus memasukan direktori kerja kita via Arc Catalog, di sanalah file-file kita tersimpan, yang secara default di folder “user”, C:\Users\toshiba064\Documents\ArcGIS. Untuk membukanya dapat dilakukan dengan cara membuka arc catalog, cari file yang disimpan.
Setelah itu, jangan klik “Open” karena model tidak terlihat, melainkan pilih “Edit”. Di situlah yang menurut saya anehnya, biasanya sih klik open seperti pada Matlab. Tampak proses reclassify, clip serta raster to polygon dengan weighted sum untuk menghasilkan nilai optimal. Apa itu? Ya belajar pelan-pelan dulu ArcGIS untuk optimasinya.