Postingan yang lalu sedikit disinggung alasan mengapa harus bisa memba cepat. Kali ini ternyata nemu referensi tentang bagaimana tip dan trik agar membaca lebih cepat dari sebelumnya. Waktu itu iseng-iseng ke perpustakaan kampus karena jenuh mengetik di kamar kos. Oiya, perpustakaan saat ini sepertinya sudah mulai berubah paradigmanya, dari tempat mencari sumber referensi menjadi tempat yang nyaman untuk membaca, berselancar, video conference, belajar kelompok dan sejenisnya. Karena untuk sumber referensi saat ini internet sudah mulai menggeser peran perpustakaan sendiri. Gambar berikut contoh salah satu bentuk perpustakaan di salah satu perguruan tinggi di eropa yang tanpa terlihat adanya rak buku (bookless).
Dan sasaran saya ke perpustakaan selain tempat “ngadem” dan berjam-jam ngutak-atik internet dan mengerjakan laporan adalah mencari buku-buku unik dan langka. Salah satu yang saya temukan adalah teknik membaca karya Harry Bayley yang berjudul “Quicker Reading” dan terbit tahun 1971, jaman periode pertama kampus AIT yang dipimpin oleh Milton E. Bender, Jr waktu itu.
Sudah cukup tua, sampulnya pun sudah terkelupas, tapi setelah saya baca lumayan juga banyak tip dan trik yang diperoleh dari buku tersebut. Isinya berupa tip dan trik singkat lalu dilanjutkan dengan contoh bacaan beserta pertanyaan bacaan. Kita diminta untuk mengukur waktu dengan stopwatch, tersedia di HP atau laptop. Kemudian kecepatan membaca sudah tersedia di tabel dengan satuan kata per menit (jumlah kata dibagu detik waktu dan dikali 60). Untuk pertanyaan, jangan sampai nilai kurang dari 60% benar. Tidak ada paksaan agar membaca cepat, karena targetnya adalah kecepatan bertambah dari sebelumnya.
Ada sekitar 12 trik yang dibahas dibuku tersebut (saya rangkum jadi 5 saja). Tiap bab berisi satu tip dan trik dengan dua latihan yang sepertinya bekerja dengan baik. Buktinya adalah kecepatan membaca yang terus bertambah, walaupun kecepatan saya tetap berada di “tarif bawah”, he he. Tapi ya wajar saja karena bacaannya bahasa Inggris mirip IELTS yg ada saat ini. Berikut ini satu persatu tip dan trik yang diajarkan buku tersebut (setelah bab membahas alasan meningkatkan kecepatan bacaan, proses yang terjadi ketika membaca, dan intro-intro lainnya).
1. Jangan Bersuara
Walaupun Anda seorang Rapper handal yang mahir berbicara cepat, tetap saja tidak akan melebih 200 per menit. Oleh karena itu mulai saat ini jangan mencoba untuk bersuara seperti anak SD membaca di depan kelas.
2. Jangan Berbicara dengan Diri Sendiri (Vocalization)
Berbicara dengan diri sendiri di sini maksudnya adalah mirip dengan no.1 di atas tetapi tidak bersuara melainkan bersuara di kepala. Ternyata walaupun tidak bersuara tetap saja bersuara dalam hati ternyata mengurangi kecepatan membaca kita. Berbicara dengan diri sendiri juga mengomentari yang sedang kita baca saat ini. Misal ketika membaca suatu nama, kita berpaling ke nama yang mirip dengan nama itu dan kehilangan fokus, dan ketika sadar kehilangan fokus, kita kembali lagi mengulangi membaca kalimat itu yang berakibat kehilangan speed. Sekali lagi, jangan terlalu terlibat dulu dengan menyimpulkan, anggap kita seperti spon yang mudah menyerap cairan informasi.
3. Jangan Melihat Kembali
Kalau kita berdialog dengan seseorang, tentu saja lawan bicara tidak nyaman jika kita sering meminta mengulangi apa yang baru saja dikatakan. Kalau sekali dua kali sih tidak apa-apa, kalau sering tentu saja mengganggu kenyamanan dialog. Begitu juga dengan ketika membaca, usahakan yang kita baca tidak kita ulangi karena akan memperlambat bacaan kita. Anggaplah buku itu orang lain yang kita ajak dialog.
4. Kamu dan Matamu
Agak kasar juga judulnya bagi orang jawa, “matamu”. Ternyata otak menerima informasi kata ketika mata berhenti bergerak. Makan banyak mata bergerak, speed akan turun. Bayangkan gambar di bawah ini, jika satu kalimat itu berhenti hanya dua kali (tapi mata bisa menjangkau di sekitar batas berhenti), maka lebih cepat dibanding tiap kata (seperti siswa SD) atau empat berhenti, mungkin karena kata yg sulit.
Ada tip dan trik yang diberikan dari buku tersebut yaitu kalau bisa tiga kata awal harus terjangkau di satu titik pemberhentian jika ingin memiliki sedikit stopping. Ada satu latihan jangkauan mata di salah satu bab (bab 11) yang mencoba mengukur jangkauan mata kita terhadap penggalan kalimat.
Jika ada lima rekan anda berdiri berjejer, Anda tentu dapat mengenal mereka tanpa meneliti secara detil satu persatu. Begitu juga ketika membaca, sebanyak mungkin jangkauan mata terhadap kata dalam satu titik berhenti (maksudnya bola mata diam). Coba latih membaca surat kabar yang berbentuk kolom-kolom dengan bola mata hanya bergerak turun, tanpa kanan kiri. Artinya satu perhentian bola mata menjangkau kiri dan kanan kolom bacaan.
5. Ritme dan Tingkat Kesulitan
Ciri-ciri membaca yang baik selain cepat adalah ritme yang pas, tidak lambat di awal, cepat di akhir atau sebaliknya. Membaca menjadi santai tidak melelahkan karena mengikuti kecepatan alamiah kita. Mungkin kalau ujian READING harus dipaksa cepat kali ya. Selain itu disarankan juga ketika membaca mirip ketika mengendarai kendaraan manual. Terkadang memindahkan gigi dari cepat ke lambat jika dijumpai kasus tertentu, apalagi ketika membaca “white paper” yang berisi tabel, grafik, dan sejenisnya selain kata/kalimat.
Demikian ringkasan dari tip dan trik membaca cepat. Dimulai dari mengurangi pergerakan kepala, vocalization, hingga meningkatkan jangkauan mata diharapkan mampu mempercepat membaca. Dan tentu saja harus sering-sering berlatih dengan membaca sebanyak-banyaknya sumber informasi. Semoga bermanfaat.
Outdoor Library with Acoustic Concert in AIT