Ada sebuah artikel dari link berikut tentang bagaimana mencapai tujuan (goal) kita. Disebutkan bahwa yang ingin kita capai tidak seharusnya di-share. Agak unik, memang pengetahuan dalam mencapai tujuan selalu menjadi tema yang menarik. Banyaknya pengguna media sosial saat ini menjadi alasan agar seseorang berhati-hati dalam mengekspresikan tujuannya secara online. Sebelum ke dunia millenial ada baiknya sedikit mereview sejarah seperti yang ditulis dalam link tersebut.
Kisah Penemuan Pesawat
Di abad 19 banyak ilmuwan dan teknisi berusaha membuat kendaraan yang bisa terbang seperti layaknya burung. Di AS ada salah satu ilmuwan, fisikawan, astronom, bernama Langley, tertarik membuat proyek tersebut dengan dana yang besar, bahkan sebuah departemen mendanai hingga $50.000. Saat itu tidak ada medsos, yang ada hanyalah blowup oleh para wartawan yang gemar men-share berita-berita menarik. Di pihak lain, ada dua bersaudara, dikenal dengan panggilan Wright Brother, yang memiliki bengkel motor, mobil, bahkan sekedar sepeda dengan antengnya merancang pesawat, tanpa gembar-gembor. Publik dikejutkan dengan keberhasilannya menerbangkan hasil karyanya beberapa mil. Sementara itu Langley dengan dana yang besar gagal, bahkan uji cobanya hancur.
Riset Ilmiah
Mungkin pembaca agak ragu dengan statemen agar tidak terlalu men-share keinginan. Memang masih berupa hipotesa jika belum diteliti. Tetapi riset di jurnal psikologi berikut memperkuat statemen tersebut. Riset dilakukan terhadap beberapa responden dan hasilnya adalah grup pertama yang targetnya banyak diketahui orang akan cenderung sedikit berusaha dibanding grup kedua yang targetnya tidak diketahui orang, sedikit diabaikan, dan lain-lain sebagai kebalikan dari grup pertama. Bila seseorang telah mengidentifikasikan dirinya dengan tujuan yang telah tercapai dan men-share nya, biasanya cenderung gagal dalam mencapai tujuan tersebut.
Fear Setting dahulu Share Seperlunya
Selain men-share tujuan ada baiknya melakukan aktivitas lain yang membantu mencapai tujuan dan cita-cita, yaitu fear-setting, mengeset rasa takut. Maksudnya adalah mendeteksi hal-hal rasa takut yang menghalangi kita mencapai tujuan. Misalnya ketika ingin studi lanjut, silahkan rinci dan tulis ketakutan-ketakutan yang ada, misalnya jauh dari keluarga, butuh uang yang banyak, kehilangan jabatan karena tugas belajar, kurang bisa bahasa Inggris, dan lain-lain. Silahkan atasi satu persatu rasa takut yang menghalangi Anda untuk studi lanjut, dengan cara bebas sesuai kreatifitas Anda dan share niat Anda secukupnya saja.