Membahas masalah penelitian, banyak sekali gaya/style menurut institusi yang menaungi penelitian tersebut, baik institusi pendidikan seperti kampus, atau pemberi dana/donor/hibah. Beragamnya gaya tersebut tidak perlu menghalangi peneliti untuk melaksanakan penelitiannya. Yang jelas, peneliti harus mengikuti arahan atau outline yang diberikan sebagai panduan. Biasanya hal ini bermaksud mempermudah reviewer atau saat sidang/seminar hasil penelitian dalam proses penilaian.
Hibah Kemenristek-BRIN
Kemenristek-BRIN mempermudah proses pembuatan dengan menyediakan template dimana point-point tertentu harus tersedia dalam proposal seperti metode, roadmap, studi pustaka, dan abstrak. Selain itu semua proses dilaksanakan dalam bentuk online.
Bentuk template yang sederhana membuat proses review lebih mudah, bahkan dari judul pun sudah dapat ditebak research question-nya. Tidak ada patokan jumlah research question dan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Untuk jenis skema yang multi-year saja tujuan penelitian jadi penentu berapa tahun penelitian tersebut layak didanai.
Institusi Pendidikan
Untuk institusi pendidikan, antara satu kampus dengan kampus lainnya memiliki perbedaan, terutama dari template/outline-nya. Ada yang memetakan one-to-one (relasi satu-satu) antara research question dengan tujuan penelitian. Jadi satu pertanyaan berkorelasi dengan tujuan tertentu. Namun sudah menjadi kesepakatan di seluruh dunia, kesimpulan harus menjawab pertanyaan penelitian.
Terkadang manfaat penelitian harus dirinci pada proposal. Ada yang membagi manfaat dari sisi keilmuwan dan dari sisi praktisnya. Selain itu kontribusi pun harus dijelaskan. Ada yang menyarankan kontribusi di sini adalah terhadap keilmuwan, bukan ke institusi/badan atau pihak tertentu.
Beberapa kampus membagi tujuan menjadi tujuan utama (main objective) dan tujuan khusus (spesific objectives) yang lebih dari satu. Hal ini bermaksud mempermudah pengerjaan dimana problem yang besar dipecah menjadi problem-problem kecil. Jika ada empat specific objectives maka keempat tujuan itu harus dikerjakan agar bisa lulus.
Idealnya, penelitian menghasilkan sebuah novelty (khusus disertasi) yang memperkaya keilmuwan bidang yang diteliti. Biasanya dimasukan dalam tujuan atau research question. Jika research question berisi “bagaimana menemukan motode baru untuk klasifikasi xyz?” maka tujuannya “membuat metode baru untuk klasifikasi xyz / “propose a novel method to classify xyz”.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran masih sering digunakan di Indonesia. Biasanya dalam bentuk bagan yang berisi apa yang dilakukan untuk memunculkan research question atau hipotesis. Diawali dengan masalah, langkah standar berikutnya adalah studi literatur atau SLR baik dengan buku literatur maupun hasil penelitian terkini. Studi literatur tersebut harus diklasifikasi/dikelompokan berdasarkan metode-metode yang dihasilkan oleh riset terdahulu. Maksudnya agar langkah berikutnya, kontribusi dan novelty, bisa dibuat. Kontribusi dan novelty tersebut menghasilkan research question yang akan diselesaikan dalam penelitian yang nanti dijalankan jika proposal disetujui. Mungkin agak sedikit berbeda untuk riset qualitatif atau sosial humaniora. Sekali lagi, peneliti harus mengikuti gaya selingkung/style dimana penelitian itu bernaung. Selamat mencoba membuat usul penelitian.