Generative Pre-Trained Transformer (GPT) merupakan salah satu engine pada ChatGPT dalam memberikan respon terhadap pertanyaan ketika chatting. Biasanya analisa sentimen menggunakan Naïve Bayes, SVM, Random Forest, Neural Network, Gradient Boosting, dan yang terkini BERT. Namun GPT ternyata dapat digunakan untuk analisa sentimen.
Berikut ketika saya tanya konten: “Pemerintahan saat ini sangat buruk. Tidak banyak membantu masyarakat. Hanya menguntungkan pemilik modal atau orang-orang kaya saja.” Ternyata jawabannya di luar dugaan, tidak hanya menebak dengan baik, penjelasannya pun masuk di akal.
Untuk yang tertarik dengan sentiment analysis, tidak ada salahnya menggunakan model GPT untuk menganalisa sentimen. Tentu saja perlu pengecekan kecepatan proses mengingat saat ini masih Naïve Bayes yang paling cepat, walaupun kalah akuran dengan lainnya.
Kebanyakan riset menganalisa konten twitter yang memang gaya bahasanya ‘jeplak’ tanpa ‘tedeng aling-aling’ sehingga sangat mudah untuk analisa sentimen. Bagaimana dengan media masa dengan bahasa yang terkadang penuh dengan retorika, majas, ironi, dan sejenisnya. Misal saya menanyakan sebagai berikut:
Menurut anda, kalimat: “pemerintahan saat ini sungguh hebat, para koruptor, politikus licik, dan kutu loncat politikus sangat dimanjakan”, bersentimen positif atau negatif? Jawabannya sungguh di luar dugaan:
Kalimat “pemerintahan saat ini sungguh hebat, para koruptor, politikus licik, dan kutu loncat politikus sangat dimanjakan” sebenarnya bersentimen negatif, meskipun secara tertulis dapat diartikan sebagai sentimen positif.
Dalam kalimat tersebut, meskipun ada pengakuan positif terhadap pemerintahan saat ini yang disebut sebagai “sungguh hebat”, namun ungkapan selanjutnya menyatakan bahwa para koruptor, politikus licik, dan kutu loncat politikus sangat dimanjakan. Ungkapan tersebut jelas menunjukkan pandangan negatif terhadap pemerintahan, karena pemerintah yang hebat tidak akan memanjakan atau mendukung keberadaan koruptor, politikus licik, dan kutu loncat politikus.
Dalam analisis sentimen, kalimat-kalimat seperti ini cenderung dikategorikan sebagai sentimen negatif karena mengungkapkan pandangan atau evaluasi yang tidak menyenangkan atau merugikan terhadap suatu subjek atau topik.
Gimana? Perlu jadi pertimbangan dong model GPT untuk analisa sentimen?