Software Project Management
Pertemuan I:
Hari : Sabtu, 4 April 2009
Dosen : Dr.Eng Sukrisno Mardiyanto
Keahlian yang dibutuhkan Project manjer;
– kepemimpinan
– komunikasi
– Problem sofling
– Negosiasi
– Mempengaruhi organisasi
– Mentoring
Posisi yang ada pada manajer proyek:
– Administrator/koordinator project
– Asisten manajer proyek
– Manajer proyek / manajer program
– Manajer program eksekutiv
– VP Program Manager
Software Project Management merupakan bagian dari MP. Manajemen proyek bukan saja hanya membahas software. Sedangkan Manajemen proyek merupakan bagian dari ilmu manajemen.
Sejarah ilmu manajemen proyek:
– Kelahiran MP modern: Manhattan Project (Bom Atom di PD 2)
– 1970. Proyek militer, pertahanan, konstruksi, dan sebagainya.
– 1990. Banyak model – modal yang dikembangkan antara lain:
– 1985 : TQM
– 1990-93 : Re-engineering, self-directied temas
– Dll
Kemudian dibahas perbedaan antara manajemen proyek dengan manajemen program. Interaksi dengan apa? Stakeholders yang terlibah siapa saja?
– sponsor proyek
– eksekutif
– tem
– pelanggan
– konstruktor
– Manager Fungsional
Perlatan yang dibutuhkan MP adalah perangkat lunak. Contohnya: Microsoft Project. Untuk kakas yang sederhana (low – end) bisa digunakan MS Excell, Milestones Simplicity. Ciri yang dibutuhkan fitur dasar, tasks management, charting.
Jenis berikutnya Mid – Market. Dengan fitur tambahan: Menangani proyek besar, proyek multiple, analysis tools. Kebanyakan menggunakan MS Project (approx. 50%).
Ada 9 area pengetahuan pada PMI:
– Manajemen integrasi proyek
– Scope
– Waktu
– Biaya
– Kualitas
– SDM
– Komunikasi
– Resko
– Procurement
Prinsip pertama dalam suatu proyek:
– Tidak ada dua proyek yang persis sama, walaupun scope-nya tidak jauh berbeda.
– Patterns dan anti Patterns
– Spektrum: Project types (proyek yang hanya mendisain dan tidak menghasilkan barang), Ukuran (ada yang kecil ada yang besar, ukuran berdasarkan biaya dan usaha.
Prinsip Rapid Development:
– Faster Delivery
– Mengurangi resiko
– Meningkatkan visibility terhadap customer. Visibility di sini adanya transparansi terhadap kemajuan proyeknya.
Strategi:
– Menghindari kesalahan klasik
– Develop Fundamental
Empat Dimensi Proyek:
– Orang
– Proses
– Produk, dan
– Teknologi, harus dikuasai
Trade-off Triangle.
– Di antara produk, jadwal dan biaya. Tidak mungkin memilih cepat, murah dan baik. Hanya bisa dipilih dua saja. Jika ingin cepat, baik dan tepat waktu maka biaya harus dinegosiasi ulang.
– Kita harus tahu mana di antara yang ketiga itu fixed dan variabel pada setiap proyek. Sebagai manajer proyek harus pintar bernegosiasi.
People.
– “it’s always a people problem”. Gerald Weinberg, the secrets of Consulting. Susah mengatur manusia.
– Produktivitas pengembang: bisa diberi penilaian dari 1 – 10.
– Improvement. Kita harus menyeleksi ulang tim, organisasi tim dan memotivasi anggota-anggotanya.
– Faktor sukses: 1. Menempatkan seseorang dengan posisi yg tepat, 2. Pengembangan karir, 3. Keseimbangan antara individu dan tim. Tidak bisa bekerja secara individu saja. 4. Komunikasi yang jelas antara tim.
Proses:
– Apakah proses itu stifling?
– Dua tipe proses: Manajemant dan teknis
– Devel. Fundamentals
– Quality Assurance
– Manajemen Resiko
– Perencanaan Lifecycle
– ”Avoid abuse by neglect.
– Orentasi ke user,
– Process Maturity Improvement.
– Menghindari pekerjaan ulang.
Produk:
– Dimensi ”tangible”.
– Manajemen ukuran produk
– Karakteristik dan kebutuhan terhadap suatu produk
– Manajemen terhadap pembatasan fitur suatu produk.
Teknologi:
– Often the least important dimension.
– Pemilihan bahasa dan kakas. OO bukan cuma programmin, analisis termasuk juga.
– Nilai, biaya dari bagian-bagian perangkat lunak yang tidak perlu dikembangkan lagi, tinggal digunakan (reuse).
Perencanaan:
– Menentukan kebutuhan
– Menentukan sumber daya
– Memilih model lifecycle
Tracking:
– Biaya, Usaha dan Jadwal. Apakah over-budget? Dll
– Perencanaan vs Actual. Melenceng atau tidak?
– Bagaimana menangani bilamana tidak sesuai rencana?
Ukuran/Measurements:
– Memprediksi (biaya, jadwal, usaha dan fitur produk).
– Alternatif (earned value analysis, laju kerusakan, productivity – SLOC, Kompleksitas – function points).
Dasar Teknis – Lihat materi analisa dan disain.
Fasa Project:
– Semua proyek dibagi dalam fasa-fasa
– Seluruh fase bersama-sama dikenal sebagai Project Life Cycle.
– Tiap Fase ditandai dengan “completion of Deliverables”.
– Mengidentifikasi Software utama.
Kesalahan sehubungan dengan people:
– Motivasi kurang
– Kelemahan personal
– Masalah tenaga kerja yg tak terkontrol.
– Heroic (ingin dipuji)
– Menambah SDM terhadap suatu proyek yang telat
– Kantor brisik, ramai
– Konflik antara pelanggan dengan pengembang
– Harapan yang tidak realistis (biasanya dari user).
– Politik
– Wishful Thinking
– Kurang sponsor
– Jadwal yg terlalu optiis
– Kurang Risk management
– Kesalahan kontrak
– Membuang waktu terhadap proyek yg tidak jelas
– Perubahan-perubahan aktivitas di akhir
– Disain yg salah
– Perubaha QA
– Kurang kontrol
– Selalu berubah
– Menghilangkan beberapa tugas penting
– Merencanakan hanya dalam rangka mengejar ketinggalan
– Code-like-hell programming (acak-acakan).
Produk-Related Mistakes:
– Requirement yg palsu/dipoles
– Perubahan fitur
– Pengembang yang dibuat-buat
– Negosiasi yang tarik ulur
– Berorientasi riset
Technology – Related Mistakes:
– Silver-bullet syndrome
– Terlalu berlebihan dalam menganggap keampuhan suatu tools/metode baru
– Perubahan tools di tengah-tengah project.
– Kurang pengontrol estimasi.
PMI: Proses Inisiasi:
– Inputs (deskripsi produk, rencana strategis, kriteria pemilihan dan informasi histori)
– Output (project charter, siapa yg sebagai manajer, batasan).
PMI: Proses Perencanaan : Bagaimana skema kerja dalam memenuhi kebutuhan bisnis:
– Batasan planing dan definisi
– Activity definition & Sequencing & Duration estimating.
– RP
– Cost estimating & budget
– Rp
– Pengembangan jadwal
– Perencanaan kualitas,
– Perencanaan komunikasi (counter part team, tiap divisi diambil perwakilannya).
– Perencanaan organisasi
– Akuisisi staf
– Perencanaan procurement (dalam rangka pengadaan hardware dan software)
– Pengembangan rencana project
PMI: Proses Eksekusi:
– Eksekusi rencana proyek
– Verifikasi scope
– QA (+ non func req.)
– Pengembangan Ti
– Istribusi informasi
– Soliciation (permintaan)
– Pemilihan Sumber daya
– Kontrak
– Pengontrol overall, scope, jadwal, biaya, risk response dan kualitas.
– Pelaporan performance.
PMI: Proses Closing
– Administrative Closure
– Contrack Close – out. Training ke user
Tahapan penting:
– Phase exits (batas akhir).
– Menjamin bahwa apakah sesuai dengan garis
– V&V
Tiap Organisasi Memiliki:
- Structural Frame: Fokus ke aturan, tg jawab, koordinasi dan control.
- Human Resources Frame: Harmoni antara kebutuhan organisasi dan pegawai.
- Political Frame.: Organisasi adl koalisi antara individu yg bervariasi serta group interest, konflik kekuatan.
- Simbolic Frame: Focus terhadap simbol beserta artinya terhadap kejadian. Ada hubungannya dengan budaya.
Struktur Organisasi
- Fungsional
– Teknik, Pemasaran, Disain, dll
– P&L
- Proyek
– Proyek, A, B
– Pendapatan dr proyek
– PM memiliki P&L esponsibility
- Matrix