Mengolah Data dengan Metode Analtytic Hierarchy Process (AHP)

Dulu sempat mengambil mata kuliah Decision Support System (DSS) dan memperoleh materi khusus AHP dan sekarang ternyata “butuh lagi”. Ketika membuka lagi folder-folder lama dan ternyata masih ada. Sayang softwarenya tidak bisa diinstal di laptop saya karena versi yang sekarang windows 64 bit. Untung ada yang “share” program aplikasi tersebut di internet, ya sudah saya “pinjam”.

AHP biasanya dipergunakan untuk memilih pilihan yang tepat dari kriteria-kriteria tertentu. Tetapi disertasi saya hanya membutuhkan berapa bobot yang tepat untuk menentukan goal-nya nanti, tidak dengan AHP melainkan algoritma tertentu. Oke lah, saya sebar kuesioner ke beberapa responden yang mengerti masalah urban, lingkungan, atau optimasi pengalokasian lahan. Kuesioner dibuat dengan menggunakan google form.

Buka expert choice dilanjutkan dengan memberi nama project yang akan dibuat di software tersebut. AHP ini idenya dicetuskan oleh Saaty dan Vargas tahun 2000, silahkan unduh sendiri jurnalnya. Berikutnya adalah kita masukan variabel-variabel pendukung keputusan di menu edit (Ctrl-H).

Setelah variabel-variabelnya dimasukan, isi data hasil kuesioner ke expert choice untuk mengetahui berapa bobot yang diperoleh berdasarkan jawaban dari responden. Berikutnya adalah mengisi data dari hasil kuesioner yang disebar. Tekan simbol 3:1 untuk mengisi pairwise comparison.

Isi satu persatu dengan hati-hati karena excel hasil jawaban dari google form kurang rapi dan dikhawatirkan jawaban tertukar. Biasanya agar tidak tertukar saya mengurutkan variabel dan tiap pergantian variabel saya batasi dengan warna.

Pilih responden yang mengisi kuesionar dengan benar sesuai dengan formatnya. AHP melarang nilai konsistensi yang kurang dari 0.1. Konsistensi bisa saja terjadi jika banyak variabel yang terlibat. Maksud dari konsistensi adalah misal jika A > B dan B > C maka C > A tentu saja tidak konsisten, walaupun bisa saja terjadi (wanita berani dengan kucing, kucing berani dengan tikus, tetapi wanita takut dengan tikus, misalnya). Klik simbol ABC, maka kita akan menemukan skala, dan sebaiknya kuesioner menyesuaikan dengan skala ini.

Jadi jika responden menjawab very strong, maka kita pilih nilai 7, equal nilainya satu, dan seterusnya. Jawab untuk satu responden hingga menghasilkan skor di bawah ini misalnya.

residential

Perhatikan konsistensinya lebih besar dari 0.1, tetapi jangan khawatir, ini masih responden pertama, kita masukan responden yang lainnya. Tetapi dicatat saja, jika konsistensi akhir di atas 0.1 maka responden ini menjadi kandidat untuk tidak diikutsertakan. Jangan lupa, arah skornya ke kanan apa ke kiri (tulisan angka BERWARNA MERAH atau HITAM), karena salah geser, ke arah lawannya. Lanjutkan hingga seluruh responden dimasukan. Klik simbol participant terlebih dahulu (gambar dua orang) di bagian menu, tambahkan berapa responden yang akan dimasukan ke expert choice.

Pilih participant yang akan dimasukan skor hasil kuesionernya. Pilih P2 di bagian menu participant. Lanjutkan dengan mengisi data seperti langkah sebelumnya. Untuk responden kedua, nilai agak mendingan (konsistensi 0.17).

residential

Combine data Anda baik (both data and judgment) untuk menghasilkan total bobot seperti gambar di atas. Dan coba jangan sampai inconsistency di atas 0.1, jika lebih buang yang scor inconsistency-nya buruk (tapi jangan utak-atik data ya, karena melanggar prinsip riset ilmiah – namanya fabrikasi). Karena Expert choice, maka tidak perlu data sampel yang banyak, tetapi yang mengisi adalah pakar di bidangnya.

Iklan

41 respons untuk ‘Mengolah Data dengan Metode Analtytic Hierarchy Process (AHP)

      1. terima kasih informasi ttg Expert Choicenya… kalau utk di mac apakah sama link downloadnya?

      2. Mas Rahmadya software expert choice yg untuk win 7 apakah sdh di share? Kalau belum boleh saya minta mas, terimakasih sebelumnya 🙂

  1. Mas Rahmadya, saya menggunakan AHP dengan responden lebih dari 1, untuk mengetahui kesimpulan akhir dari semua responden bagaimana ya caranya ?
    Apakah dengan pilihan combine, tapi pas saya coba malah di suruh untuk ngisi data lagi pada combinenya
    Mohon pencerahannya..

    1. ya benar, saya selalu menggunakan combine karena melibatkan beberapa expert. Isi saja karena data tersebut harus di-merger dengan expert lainnya.

      1. tidak bisa berhenti? harusnya sesuai jumlah responden sebelum dihitung agregatnya

      2. Mas mohon pencerahan nya, saya isi list partisipan 10, bru di isi 5, lalu saya save, bsk nya saya open saya ngk bisa lanjut ke partisipan 6 yang blom saya isi, itu gimana ya mas?

  2. Selamat pagi Pak Rahmady, mohon maaf, saya izin bertanya.

    Jika responden menginput nilai “Less”, maka nilai pada AHPnya diinput berapa ya pak? Kalo sesuai artikel ini maka definisi nilai 1, 3, 5, 7, 9 dapat diurutkan menjadi equal, moderate, strong, very strong, extreme.

    Lalu untuk opsi “Less” diinput apa pak?

    Mohon maaf Pak atas pertanyaan basic ini, dikarenakan saya tidak mendapat kuliah DSS.

    Terima kasih pak, dan ditunggu replynya pak.

    1. pagi. idealnya memang pihak yg diwawancara memasukan lawan dari 1,3,5,7,9 (yakni 1/3,1/5, dst), tapi untuk menyederhanakan survey, less diisikan saja di sisi luar equal (jika ke dalam makin kuat).

  3. Selamat Siang Pak,
    saya mau bertanya untuk mendapatkan hasil dari banyaknya responden yang saya input apakah dengan klik combine? ketika klik combine, diminta untuk mengisi matriks perbandingan lagi.. itu bagaimana ya pak?

    terima kasih banyak.

      1. Mas Ramadya mhn bantuan, pada saat kita ketik combine dan klik calculate ternyata disuruh isi lagi matrik perbandingan. data mana yang harus saya masukkan mas. tksh

      2. kalau ga salah responden harus ada satu yg fungsinya seperti admin. kalau ikutin dan memasukan matrik perbandingan lagi bagaimana?

  4. halo mas terimakasih atas ilmunya..yang ingin saya tanyakan pada hierarki kan ada variabel utama dan sub variabel (con: variabel utama lingkungan fisik, sub variabelnya kemiringanan lahan dan penggunaan lahan). pada hasil perhitungan variabel utamanya konsisten sedangkan sub variabel tidak konsisten. kalau seperti itu nilai CR yg digunakan yg mana ya mas?

  5. mas… kalo AHP nih tiap responden harus memiliki konsistensi dibawah 0,1, atau cukup konsistensi pada saat di combine aja yg 0,1?
    makasih mas sebelumnya….

  6. Selamat pagi Pak Rahmady, mohon maaf sebelumnya, saya izin bertanya.

    Kalau menggunakan skala likert (1-5) pada kuesioner untuk menentukan jawaban responden apakah bisa menggunakan metode AHP untuk menentukan prioritas jawaban dan expert choice sebagai tools? dan kalau bisa, pengurutan untuk input ke expert choicenya bagaimana ya pak? terimakasih sebelumnya

  7. Terima kasih atas ilmu, maaf sebelumnya saya izin bertanya. Apakah ada batasan minimal untuk responden mengisi kuesioner AHP? Terima kasih 🙂

    1. karena AHP mengikuti pakar, asal pemilihan pakar dengan benar, ya berbeda dengan kuesioner ke masyarakat umum, awalnya satu saja cukup, tapi biasanya di bawah 10 pakar masih diakui

      1. Selamat malam pak.
        Mohon izin bertanya, apakah dalam mengerjakan data AHP di Expert Choice, bagian alternatif itu harus selalu diisi?

  8. permisi pak izin bertanya, adakan batasan jumlah responden untuk metode ahp? kebetulan saya ambil skripsi dg AHP. terimakasih sebelumnnya..

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.