Mengatur Simbol di IDRISI Selva

Tiap peta harus memiliki keterangan mengenai simbol-simbol yang digunakan yang disebut Legend. Salah satu simbol yang penting adalah pewarnaan, yang dalam IDRISI dikenal dengan istilah Pallete. Selain memudahkan pembaca untuk memahami suatu peta, simbol sangat penting dalam pengolahan Land Change Modeler (LCM) dimana antara dua peta yang akan diolah harus memiliki simbol yang sama, selain juga proyeksi, extent, dan dasar-dasar pemetaan yang lain. Tekan tombol layer properties pada jendela composer IDRISI setelah peta dibuka.

Tetapi sebelum memilih pallete yang diinginkan terlebih dahulu kita membuat file pallete-nya dengan membuka jendela Display Symbol Workshop. Buat file baru bertipe pallete kemudian simpan dengan nama yang mudah dikenali.

Isilah warna yang sesuai dengan kelas menurut selera. Tentu saja sebaiknya menggunakan warna yang familiar dengan pembaca misalnya vegetation dengan warna hijau, lahan kosong dengan warna coklat muda, dan seterusnya. Simpan jika sudah selesai dengan menekan tombol File Save (Ctrl-S). Tutup jendela Symbol Workshop jika sudah selesai.

Kembali ke jendela Layer Properties untuk memanggil file pallete agar peta otomatis berwarna sesuai dengan pallete. Pastikan peta yang dibuat sudah sesuai simbolnya. Terapkan pallete ini terhadap peta lainnya yang ingin diolah dengan LCM.

Tampak dua peta Jakarta dan sekitarnya di tahun yang berbeda (2000 dan 2010) sudah memiliki simbol yang sama. Dari mana peta itu didapat? Coba download sendiri di situs USGS yang tatacara-nya sudah dibahas pada postingan yang lalu. Jika tidak maka ketika akan diproses oleh LCM, akan muncul peringatan.

Iklan