Break dan Relaks Sejenak

Entah mengapa saya memiliki hal yang tidak lazim yaitu bekerja di hari sabtu dan minggu, atau hari libur lainnya. Tentu saja hal ini sedikit mengganggu karena ketika orang kerja saya santai tetapi ketika orang santai saya bekerja. Sebenarnya saya tidak ingin melakukan aktivitas pekerjaan di hari libur, tetapi karena seringnya ‘berhasil’ dibanding gagal, secara tidak sengaja saya memprioritaskan waktu tersebut. Sejak lama sering saya lakukan tidak sadar hingga baru-baru ini “ngeh” ketika jarang keluyuran di hari libur dan juga sering menolak ajakan teman-teman kuliah untuk jalan-jalan.

Faktor Golongan darah?

Di facebook ada yang share karakter orang berdasarkan golongan darah, misalnya A yang cenderung bekerja teratur setiap hari. Sementara ada golongan darah yang cenderung bekerja menjelang deadline. Mungkin situs jepang ini bisa jadi patokan dalam memprediksi karakter berdasarkan golongan darah. Dan ternyata karena golongan darah A cenderung mudah stress maka secara tidak sadar saya menyesuaikan diri untuk tidak stress, yaitu bekerja di saat liburan, artinya bekerja sambil break dan relaks. Sementara hari kerja dengan tugas-tugas yang kadang tidak penting bagi saya membuat stress dan tidak cocok untuk orang dengan golongan darah A .. katanya.

Usaha Mengurangi Tekanan/Stres

Sebenarnya tiap agama menganjurkan untuk berdoa atau beribadah setiap hari. Misalnya dalam Islam ada shalat, yang saya jadikan sarana untuk break. Biasanya saya jadikan sarana untuk menata fikiran. Agama lain, misalnya Thailand yang mayoritas penganut Budha, mau tidak mau kerap saya lihat ajaran-ajarannya dan lebih banyak lagi menganjurkan break, bahkan setiap detik mereka menganjurkan untuk “sati sampajanna”, silahkan searching di google maknanya yang ternyata lebih kompleks dari konsep mindfulness yang terkenal di barat (mungkin di Islam disebut “tuma’ninah”). Sati ini maknanya tidak hanya menyadari fikiran melainkan harus pula mengingat langkah terbaik menghadapi fikiran yang muncul tersebut.

Ruang meditasi tersedia di kampus tempat saya kuliah, tentu saja tidak saya masuki karena muslim. Salah satu tempat yang sering saya “masuk” ke alam kesadaran adalah ketika shalat jumat (itu pun kalo tidak ketiduran .. he he). Oiya, hari jumat itu adalah hari dimana mulai bekerja karena besok libur. Saya suka ketika menyadari “rambatan” fikiran, dimana satu fikiran muncul karena fikiran yang lain dan memicu fikiran berikutnya. Terkadang senyum-senyum sendiri juga melihat rambatan fikiran itu karena memang lucu dan terkadang “konyol”. Tetapi di situlah ide-ide saya muncul, baik ide yang biasa-biasa saja hingga ide yang agak gila, misalnya pindah jurusan kuliah yang sangat ekstreem.

Sekian pandangan saya, dan sepertinya tidak hanya mewakili golongan darah A saja, karena tidak hanya A kan yang sering setres. Cuma karena mungkin orang bergolongan darah A sering setres maka bisa dibilang berpengalaman .. (walah, setres kok berpengalaman).

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.