Ikut Tes Kepribadian STIFIn

Ngomong-ngomong masalah psikologi, jujur saja saya tertarik. Bahkan ketika Ujian Masuk Perguruan Tinggi negeri di tahun 1995 dulu, saya memilih pilihan ketiga psikologi setelah teknik mesin dan teknologi hasil ternak, yang tentu saja membuat orang-orang psikologi geram karena diletakan di bawah peternakan, he he. Padahal psikologi merupakan sepuluh besar jurusan tersulit untuk dimasuki, khususnya bidang IPS. Untungnya saya diterima di mesin.

Tes STIFIn (singkatan dari sensing, thinking, intuiting, dan insting) bermaksud mengetahui otak dominan yang digunakan oleh manusia (kiri, kanan, tengah). Ketika sore-sore istri mengajak ikut tes STIFIN, saya sih setuju saja, toh tidak diambil darahnya, hanya sidik jari seluruh tangan dan informasi golongan darah saja. Hasilnya ternyata saya bertipe otak tengah, yaitu insting, disingkat In.

 

Otak tengah merupakan otak yang cepat dalam merespon, adaptif, dan menyukai kedamaian. Sedapat mungkin menghindari konflik. Sedikit banyak sepertinya ada benarnya, walaupun STIFIN hanya menebak 20% yang ada dalam diri kita dan sisanya 80% adalah lingkungan. Kemampuan adaptif insting karena mampu berperan sebagai tipe-tipe lainnya (sensing, thinking, intuiting, dan feeling) walaupun tidak bisa lama-lama dan hanya 50% katanya. Silahkan baca untuk tipe-tipe lainnya.

Katanya sih hubungan antar tipe “mesin kecerdasan” adalah tampak seperti gambar di atas. Ada yang mendukung, ada yang menaklukan. Bagi orang insting sepertinya tidak masalah karena toh ketika akan ditaklukan sensing, dia bisa berubah jadi intuiting karena sifatnya yang adaptif, ha ha. Bisa aja orang-orang psikologi ya.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.