Setiap orang yang pernah kuliah pasti pernah merasakan yang namanya tugas kelompok. Tugas yang sangat tidak obyektif. Bagaimana tidak, usaha kerja keras yang dilakukan terkadang tidak berbanding lurus dengan hasil, alias “usaha dibohongi hasil” .. hehe. Salah satu sebab utamanya adalah tidak akur dengan rekan satu tim, apalagi banyak yang nebeng nama dan tidak ikut kerja. Bahkan tiap akhir semester ketika ada dosen yang meminta umpan balik, banyak yang menginginkan tidak ada tugas kelompok dan lebih baik tugas proyek perorangan saja.
My Team
Seperti kata spongebob, “tidak semua makhluk dikaruniai perilaku normal”, begitu juga rekan tim ketika saya kuliah dulu. Waktu itu tugas proyek big data sangat sulit dan tidak mungkin dikerjakan seorang diri tanpa bantuan teman kelompok. Ketika pemilihan anggota kelompok, saya tertarik dan memilih rekan dari pecahan Rusia (Uzbekistan), namanya Saba Bakiev. Tertarik karena dia mengulang mata kuliah tersebut, alias dulu tidak lulus. Manfaatnya adalah saya bisa mengetahui peta pertarungan.
“Jangan pakai software yang diusulkan dosen”, katanya. “Tahun lalu, dari empat tim, hanya satu yang bisa jalan”. Waduh, untung dikasih tahu. Akhirnya kami mencari software lain yang kami kuasai, jatuhlah pada C# dan Matlab. Alhasil, nilai A di tangan. Entah, tak tahu si rekan Rusia itu lulus atau tidak, yang jelas waktu ujian dia hanya mengerjakan beberapa menit lalu keluar duluan. Ternyata ketika saya pulang ujian, dia terlihat tanding sepakbola di lapangan kampus … pantas saja dia keluar duluan.
Tentu saja banyak biang kerok-biang kerok lain yang menjengkelkan. Tetapi jika kita bisa memahami rekan tim, banyak manfaat yang diperoleh. Di kelompok mata kuliah lainnya saya pernah menjadi jembatan penghubung antara rekan saya dari Nepal dan Pakistan, repot sekali. Nyaris gagal proyeknya karena bagian coding SQL ngambek akibat ribut dengan seorang rekan di bagian perancangan sistem (yang katanya sombong kayak bos).
Itulah manfaat S3 dengan format perkuliahan di awal (tidak langsung riset), jadi ada cerita. Beberapa semester setelah wajib kuliah selesai (diakhiri proses kandidasi), dan masuk fase riset, saya jarang bertemu lagi dengan teman-teman karena asyik sendiri dengan tugas risetnya. Bertemu pun hanya ketika jadwal sidang kemajuan yang biasanya akhir-akhir semester (dengan berwajah kusut, atau sengaja dikusut-kusutin biar dosen kasihan).
Jaadi untuk yang sedang mendapat tugas kelompok, nikmati saja karena banyak kenangan indah yang didapat.