Cari ‘Branding’ karena Great Things Take Time (Tidak Ujug-Ujug)

Saat ini hubungan antar manusia semakin erat, baik hubungan bisnis, pertemanan, hubungan internasional antar negara dan hubungan lainnya. Saat tulisan ini dibuat, mulai terjadi krisis di bank silicon valley (bsv), bank komersial yang berbasis di Amerika Serikat, didirikan pada tahun 1983 dan berkantor pusat di San Jose, California. Ternyata mulai merembet ke negara lain, misalnya, credit suisse. Credit Suisse adalah sebuah bank investasi global yang berkantor pusat di Zurich, Swiss, didirikan pada tahun 1856 (bank tertua di Swiss). Apakah merembet ke tanah air? Semoga tidak ya.

Tidak hanya perbankan, sejatinya kita saling terkait erat. Ketika Anda membaca tulisan ini, Anda terkait dengan saya sebagai penulis. Tidak memandang suku, ras, golongan, gaji, jabatan, dan lain-lain, kita terkait satu sama lain. Dengan siswa, guru, pedagang dan lain-lain, kita saling terkait. Era dimana hidup dalam kelompok-kelompok seperti jaman primitif dulu sudah berlalu. Kita mulai memasuki dunia yang selalu terkait satu sama lain. Kasus ‘Sambo’ yang mungkin di era sebelumnya tidak jadi masalah, tetapi di era yang ‘saling terkait’ ini terbongkar juga. Bagaimana seorang anak yang ‘menyiksa’ rekannya, karena anak pejabat di suatu institusi ‘basah’ mengakibatkan di auditnya rekan-rekannya di institusi tersebut.

Jika Anda memilih ‘uang’ dibanding ‘branding’, jangan salahkan musuh akan bermunculan satu persatu. Misal, jika kita dicap ‘tukang berkelahi’ dijamin orang mikir-mikir untuk bekerja sama, bank meminjamkan dana, tawaran kerjasama, dan sejenisnya.

Menarik untuk menyimak video Renald Kasali. Jika kita terlalu perhitungan, maka alam akan perhitungan juga dengan kita. Jika bekerja sesuai dengan ‘bayaran’ efeknya hanya dapat bayaran saja. Tentu saja membangun branding jangan melupakan bayaran juga. Tetapi jika bekerja sesuai kapasitas kita, dipastikan kita memperolah bayaran tidak sekedar uang. Jadi tinggal pilih: jalur ‘cari uang’ alias jalur komoditi, dan jalur cari nama, alias jalur ‘branding’. Yang paling ekstrem adalah skema Ponzi seperti kasus crazy rich bermasalah atau umroh kelewat murah yang ujung-ujungnya masuk bui, walau sadar nama hancur .. tetap embat saja agar kaya .. walau sesaat.

Untuk yang hanya memikirkan anak, saudara, dan yang terdekat saja, sebenarnya tidak ‘alami’, alias tidak sunnatullah. Silahkan Anda hitung sendiri, dari lahir sampai sekarang, banyak mana dibantu orang lain yang tidak Anda kenal atau hanya kerabat kita. Dari dilahirkan oleh dokter, bidan (atau dukun) yang mungkin baru kenal tidak sampai setahun, guru, dosen, hingga tukang ojek, kebanyakan tidak lama berkenalan. Presiden Anda sekarang, entah suka atau tidak, terikat dengan kita. Tinggal pilih, ingin bekerja sama, mencari sebanyak mungkin ‘bestie’ … atau bertempur seperti Rusia vs Ukraina.

Iklan