Menulis Kalimat yang Efektif

Untuk memudahkan komunikasi, diperlukan sarana yang tepat. Walaupun saat ini multimedia yang melibatkan suara, visual, dan tulisan sudah banyak diterapkan, tetap saja tulisan menjadi bagian pokok dari multimedia karena sifatnya yang murah. Untungnya kita sudah diajari membuat komposisi tulisan sejak bangku sekolah dasar. Kita sudah mempelajari kata, kalimat, paragraf, bab, dan seterusnya. Untuk mengerti makna kata sepertinya tidak ada masalah, banyak kamus yang tersedia, termasuk juga google jika malas membuka-buka buku. Sementara itu untuk kalimat, paragraf, bab, dan sterusnya mau tidak mau harus mempelajari teknik-teknik dasarnya.

Banyak buku-buku yang memberikan panduan menulis. Semuanya baik dan dapat dijadikan rujukan. Salah satu buku rujukan yang saya miliki adalah “Writing Science” karya Joshua Schimel. Cukup banyak nasehat yang ditulis dalam buku itu, mana yang baik dan mana yang kurang tepat dari suatu contoh komposisi. Di sini satu hal yang bagi saya menarik adalah konsep “Flow” atau dalam bahasa kita “mengalir”. Untuk masalah struktur yang tepat dalam suatu paragraf atau makalah, lihat postingan sebelumnya.

Dalam buku itu mengalir berarti antara satu kalimat dengan kalimat lainnya terkait satu sama lain, juga antara satu paragraf dengan paragraf lain, dan satu bab dengan bab lainnya. Gambaran untuk hal ini mirip dengan dewa zaman Yunani yakni dewa Janus yang berkepala dua.

Di sini kepala dua berarti ketika melihat ke belakang, kita juga melihat ke depan sekaligus, begitu juga halnya ketika menulis sebuah kalimat. Ketika sedang menulis satu kalimat, kita harus melihat kalimat sebelumnya dan juga kalimat berikutnya. Dengan demikian, ada “Flow” antara satu kalimat dengan kalimat lainnya. Kalau begitu sepertinya langsung ke contoh lebih baik. Perhatikan paragraf berikut yang diambil dari buku Writing Science tersebut.

Molecules are comprised of covalently bonded atoms. Molecules‘ reactions
are controlled by the strength of the bonds. Molecules, however, sometimes
react slower than bond strength would predict.

Kelihatannya tidak ada masalah, tetapi dari sisi flow tampak kurang mengalir dari satu kalimat ke kalimat lainnya. Disebut kurang mengalir karena paragraf tersebut seperti sekumpulan fakta, dan pembaca harus bersusah payah mengkaitkan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain. Padahal salah satu syarat tulisan yang baik adalah “mudahkan pembaca dalam memahami tulisan kita”. Perhatikan kalimat versi kedua berikut ini:

Molecules are comprised of covalently bonded atoms. Bond strength controls a molecule’s reactions. Sometimes however, those reactions are slower than bond strength would predict.

Jika dibaca, pembaca akan mudah mengikuti alur dari paragraf tersebut. Mengapa ini terjadi? Pengarang buku tersebut memberi pengertian terlebih dahulu mengenai konsep topic dan stress. Tiap kalimat harus memiliki topic dan stress. Topic pada kalimat pertama di atas adalah molecules sementara stress-nya adalah covalently bonded atoms. Kalimat berikutnya silahkan cari sendiri. Untuk mudahnya membedakan paragraf pertama dan kedua contoh di atas adalah bagan berikut ini.

Yang atas adalah contoh paragraf yang tidak mengalir sementara yang bawah adalah perbaikan dari yang atas dan menghasilkan paragraf yang mengalir dengan baik. Topic terhubung dengan stress dan sebaliknya stress dengan topic. Akan tetapi tidak harus topic yang terhubung dengan stress (dan sebaliknya) itu adalah kata yang sama persis, bisa juga berupa konteks lain yang tidak jauh berbeda. Selain itu terkadang Opening yang terletak di awal kalimat terkadang boleh berupa rangkaian topic-topic karena membutuhkan lebih dari satu kalimat, khususnya ketika memperkenalkan sesuatu yang banyak. Contohnya berikut ini:

Salvage logging is an increasingly common way of harvesting forests that
have been attacked by insect pests. In salvage logging, trees that have been
attacked are selectively harvested. The dead trees that are harvested, however,
can provide cavities that are nesting sites for birds. The population biology of
cavity-nesting birds is therefore likely affected by salvage logging.”

Di sini “salvage logging” pada kalimat pertama dan sekaligus menjadi topic terangkai dengan “salvage logging” lagi di kalimat kedua. Hal ini tidak mengganggu karena penjelasan kalimat pertama dirasa belum cukup sehingga harus dilanjutkan lagi dengan kalimat kedua dengan topic yang sama. Silahkan baca sendiri buku yang lumayan bagus itu. Yang ingin mengetahui “signal word” apa saja yg sering dipakai silahkan lihat postingan tentang kata/frasa penghubung.

Iklan

3 respons untuk ‘Menulis Kalimat yang Efektif

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.