Selain foto permukaan bumi, USGS ternyata menyediakan foto tentang ketinggian (elevation) yang diambil lewat Shuttle Radar Topography Mission (SRTM). Lihat postingan terdahulu, untuk mengunduhnya. Salah satu manfaat dari foto SRTM ini adalah untuk membuat peta tematik Digital Elevation Model (DEM) atau juga peta kontur.
Hasil download dapat dibuka dengan aplikasi-aplikasi GIS, misalnya ArcGIS. Bahkan karena tipe file-nya TIFF maka tiap pembuka gambar biasanya dapat melihatnya. Ukuran file lumayan besar untuk satu gambar, sekitar 25 megabyte. Untuk wilayah sekitar jabotabek, sepertinya harus mengunduh dua gambar. Tampak kota Bekasi hanya menempati sebagian saja jika satu file download yang digunakan.
Oleh karena itu harus dua file yang di-download. Untungnya USGS menyediakan seluruh tile, istilah untuk satu segmen download, untuk wilayah republik Indonesia.
Dengan menggunakan fungsi raster clip (lihat postingan tentang clip) diperoleh SRTM untuk wilayah tertentu yang menjadi study area kita (misal kota Bekasi). Lumayan ribet juga kota Bekasi, karena pas transisi antara dua “tile” SRTM. Untuk menggabungkan dua data raster dapat menggunakan fungsi mosaic to new raster yang tersedia di Arc Toolbox. Untungnya link youtube ini bisa jadi rujukan untuk menggabungkan dua data raster SRTM tersebut. Dan untungnya lagi, video itu membahas penggabungan SRTM yang beda “Tile” juga.
Jangan sampai salah mengisi parameter pada mosaic to new raster. Jika data ketika digabung berubah, berarti ada yang salah mengisi isian fungsi itu. Klik kanan dan pilih properties pada SRTM asal untuk mengetahui parameter yang sesuai. Lihat isian untuk SRTM kota Bekasi berikut. Pixel type dan number of band dapat dilihat di properti pada peta SRTM.
Untuk yang ingin membuat peta kontur, silahkan mengikuti langkah-langkah yang sudah dijelaskan di youtube berikut ini.
Gambar di bawah ini menunjukan peta DEM (kiri) dan peta kontur (kanan). Semoga sedikit bermanfaat.
2 respons untuk ‘Membuat Peta DEM dari Data SRTM’