Tak disangka akhirnya tahap menulis laporan disertasi, atau sering disebut doctoral thesis, sudah tiba. Untungnya pembimbing berasal dari field of study RS-GIS yang membolehkan menulis dengan Ms Word. Saya tidak bisa membayangkan menulis laporan disertasi dengan Latex, software wajib jurusan Computer Science and Information Management. Sempat sekali ikut workshop, tetapi sepertinya ribet amat. Dengan Microsoft Word, sepertinya masalah pengetikan dapat teratasi, tinggal mengarang konten yang harus berbeda dengan jurnal yang telah di-publish karena jika sama dapat dipastikan terdeteksi dengan Turnitin, aplikasi untuk mengecek plagiarism.
Daftar isi, daftar gambar, dan tabel yang dapat dibuat secara otomatis di Ms Word sangat membantu mengorganisir tulisan yang dibuat. Untungnya banyak video tutorial (vlog) yang beredar di internet yang mengajari step-by-step mengelola tulisan di Ms Word. Untuk mengelola satu tulisan skripsi, video di bawah ini sangat membantu, dan saya sangat berterima kasih kepada mas-nya.
Awalnya sempat kebingungan mengikuti alurnya, maklum saya orang jadul. Tetapi dengan memahami point-point pentingnya, masalah dapat diselesaikan. Hal-hal penting yang perlu diketahui adalah sebagai berikut.
1. Heading 1, heading 2 dan heading 3 di bagian “Home” berfungsi untuk membuat template yang secara otomatis terbentuk bab, dan sub-bab di daftar isi otomatis. Ikuti pelan-pelan langkah pembuatannya di video di atas.
2. Section 1, section 2, dan seterusnya berfungsi membedakan format halaman/page number (huruf I, angaka 1, dan sejenisnya). Jika tidak ingin angka lanjut terus antara section 1 denan section 2, pastikan “link to previous” tidak menyala/aktif. Membuat section dapat dilakukan dengan mengklik – page layout – Breaks dan pilih Section Breaks. Perhatikan “Different first page” yang artinya penomoran di halaman pertama berbeda dengan halaman lain, yang biasanya di bawah, sementara halaman lain di kanan atas.
3. Yang agak ribet adalah mengeset “Multilevel List”. Tapi sebenarnya pastikan ketika mau mengeset header dengan level nomor tertentu, sama dengan setting-an level induknya.
Perhatikan tiga panah di atas. Yang di tengah adalah Lists current document yang aktif. Jangan sampai antara header 1, header 2, dan header 2 berbeda Lists, dipastikan ga akan konek antara chapter 1, 1.1 dan 1.1.1. Level 1, atau level induk, ikut menyala (lihat panah kanan). Sempet juga saya pusing masalah itu. Tapi ya harus mencoba, dan ada kerjaan yang mengharuskan menggunakan fungsi-fungsi di atas. Selamat membuat laporan.