Setelah change analysis dan pembuatan model, tahap berikutnya adalah memprediksi perubahan lahan di masa yang akan datang (change prediction). Buka dan baca kembali tutorial dari IDRISI di link berikut pada bab land change modeler sebelum lanjut ke sub-bab change prediction. Ada baiknya memahami prinsip kerja MLPNN. Pelajari apa itu bobot, bias, training, dan sebagainya yang berhubungan dengan neural network.
MLPNN menganalisa hubungan antara dependent variable dan independent variable. Pada contoh kasus sebelumnya ada satu dependent variable yaitu Antrophogenic Disturbance dengan independent variable yaitu drivers yang terlibat (road, elevation, dan lain-lain). MLPNN membuat hubungan antara keduanya dengan prinsip membagi dua rombongan pixel untuk training kedua hubungan dan sisanya untuk testing.
Change prediction bermaksud memprediksi perubahan lahan berdasarkan suatu lokasi dengan dua perbedaan waktu. IDRISI menyediakan fasilitas hard prediction dan soft prediction. Keduanya memiliki manfaat tersendiri. Tulisan kali ini bermaksud melanjutkan project sebelumnya tentang transition potential.
Sebelum memprediksi lahan di masa yang akan datang, terlebih dahulu model yang sudah dilatih digunakan untuk memprediksi laham saat ini yang sudah diketahui komposisinya. Fungsinya adalah untuk mengetahui akurasi model apakah layak untuk memprediksi di masa yang akan datang. Isikan prediction date dengan tahun saat ini, misalnya tahun 2000. Pastikan transition potential sudah dibuat di tahap sebelumnya.
Ada empat sub-tab di tab change prediction antara lain: Change demand modelling, Dynamic road development, Change allocation, dan validation. Singkatnya coba masuk ke sub-tab change allocation dan jangan mencentang soft prediction untuk menjalankan hard prediction. Karena ada empat transisi pada model kita maka ada indikator four pass di IDRISI.
Secara default, output name adalah landcov_predict_2000. Tentu saja Anda boleh menggantinya sesuka hati. Tekan Run Model dan tunggu beberapa saat hingga IDRISI selesai memrediksi lahan. Pastikan hard prediction muncul seperti gambar berikut ini.
Jika tidak mau dan menanyakan transition potensial maka berarti belum dibentuk map transition potential di tahap sebelumnya. Kemudaian jika sudah muncul, pilih soft prediction dan juga pilih semua transisi yang diinginkan. Soft prediction sangat berguna untuk menghitung nilai AUC saat validasi yang biasanya digunakan untuk membandingkan antar scenario.
Perhatikan, soft prediction berbeda dengan hard prediction yang mematok perubahan ke LU tertentu. Soft prediction memberikan kemungkinan lebih dari satu perubahan LU sehingga cocok untuk memprediksi suatu habitat dan bio-diversity. Dan selamat Anda telah berhasil memprediksi lahan dari dua data waktu. Silahkan baca tutorial resminya untuk variabel tambahan yaitu untuk variabel jenis dinamis dan constraint yang diisikan di tab Planning. Berikut video singkatnya.