Membuat Matriks dengan Java Script

Aljabar Linear. 31.12.2012. Teknik Komputer

Untuk materi UAS nanti berikut ini teknik membuat matriks dengan Java Script setelah pada pertemuan yang lalu membuat vektor. Berbeda dengan vektor, Matriks masuk dalam kategori array multi dimensi. Kode berikut ini menunjukkan penjumlahan matriks A dan B yang berukuran 2×2 menjadi Matriks C.

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>Membuat Matriks

</TITLE>

<SCRIPT LANGUAGE = “JavaScript”>

</SCRIPT>

</HEAD>

<BODY>

<SCRIPT LANGUAGE = “JavaScript”>

document.writeln(“Membuat MATRIKS”)

document.writeln(“<PRE>”)

document.writeln(“</PRE>”)

document.writeln(” A = “)

var a = new Array (2);

a[0]=new Array(2);

a[1]=new Array(2);

a[0][0]=1;a[0][1]=2;a[1][0]=3;a[1][1]=4;

document.writeln(“<PRE>”)

document.writeln(“</PRE>”)

document.writeln(a[0][0])

document.writeln(a[0][1])

document.writeln(“<PRE>”)

document.writeln(“</PRE>”)

document.writeln(a[1][0])

document.writeln(a[1][1])

document.writeln(“<PRE>”)

document.writeln(“</PRE>”)

var b = new Array (2);

b[0]=new Array(2);

b[1]=new Array(2);

b[0][0]=5;b[0][1]=6;b[1][0]=7;b[1][1]=8;

document.writeln(” B = “)

document.writeln(“<PRE>”)

document.writeln(“</PRE>”)

document.writeln(b[0][0])

document.writeln(b[0][1])

document.writeln(“<PRE>”)

document.writeln(“</PRE>”)

document.writeln(b[1][0])

document.writeln(b[1][1])

document.writeln(“<PRE>”)

document.writeln(“</PRE>”)

document.writeln(” C = “)

document.writeln(“<PRE>”)

document.writeln(“</PRE>”)

var c = new Array (2);

c[0]=new Array(2);

c[1]=new Array(2);

for (var i=0; i<2; i++)

    for (var j=0; j<2; j++)

    c[i][j]=a[i][j]+b[i][j];

document.writeln(c[0][0])

document.writeln(c[0][1])

document.writeln(“<PRE>”)

document.writeln(“</PRE>”)

document.writeln(c[1][0])

document.writeln(c[1][1])

</SCRIPT>

</BODY>

</HTML>

Simpan dengan ekstensi .htm pada notepad atau text editor lainnya. Coba buat perkalian matriks dengant teknik seperti pada bahasa pemrograman C/C++. NOTE: ketik ulang tanda petik “” jika co-pas dari blog ini.

Iklan

Membuat Vektor dengan Java Script

Aljabar Linear. 27.12.2012. Tek Komputer

Java Script merupakan salah satu bahasa berbasis web yang banyak digunakan oleh programmer. Oleh karena itu kita coba membuat vektor dengan Java Script. Metode yang kita gunakan adalah dengan membuat variabel array. Misal kita akan membuat vektor a dengan isi 1,2, dan 3. Gunakan listing berikut:

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>Membuat Vektor

</TITLE>

<SCRIPT LANGUAGE = “JavaScript”>

</SCRIPT>

</HEAD>

<BODY>

<SCRIPT LANGUAGE = “JavaScript”>

document.writeln(“Membuat Vektor”)

document.writeln(“<PRE>”);

document.writeln(” A = “)

var a = new Array (1,2,3);

    for (var i = 0; i < 3; i++)

    document.writeln(a[i])

</SCRIPT>

</BODY>

</HTML>

Buat dengan notepad, jangan lupa ketika menyimpan ekstensinya beri nama .htm. Jika sudah berjalan normal, coba buat matriks. Matriks merupakan array multidimensi (lebih dari satu dimensi). Untuk input data secara interaktif, gunakan prompt pada kode programnya.

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>Membuat Vektor

</TITLE>

<SCRIPT LANGUAGE = “JavaScript”>

</SCRIPT>

</HEAD>

<BODY>

<SCRIPT LANGUAGE = “JavaScript”>

document.writeln(“Membuat Vektor”)

document.writeln(” A = [“)

var a = new Array (10);

    for (var i = 0; i < 10; i++)

        a[i]=prompt(“Masukan Vektor”)

    for (var i = 0; i < 10; i++)

        document.writeln(a[i])

    document.writeln(” ]”)

</SCRIPT>

</BODY>

</HTML>

Jika disimpan dan dijalankan menghasilkan hasil sebagai berikut. Pertama-tama Anda diminta mengisi vektornya:

Pada kode, tertulis vector yang dimasukan sebanyak 10 buah, sehingga ketika dijalankan browser (saya menggunakan internet explorer 8) akan menampilkan form isian (tiap browser menampilkan bentuk yang berbeda – sepertinya yg paling bagus menurut saya sih Mozilla).

Materi Ujian PBO

SOAL PRAKTEK:

Buka file “JAVA” yang sudah difberikan. Buka Eclipse, Netbeans, JCreator, FreeJava, dll.

Beri nama project, misalnya UAS sehingga muncul project UAS di jendela Package Explorer. Copy – dan Paste soal yang diberikan ke project tersebut pada folder “SRC“. Coba jalankan dengan mengklik kanan file tersebut, misalnya Customer.java pada lesson 3.

Jika sudah jalan, ikuti soal yang diberikan.

Jika diminta membuat format sebagai berikut, coba edit listing yang ada tersebut (kemungkinan diminta menambah satu isian).

SOAL TEORI:

Diberikan diagram kelas dan use case yang harus Anda jelaskan maknanya.

Materi Ujian Jaringan Komputer I

SOAL TEORI:

Berikut contoh cara penyelesaian subnetting (cara cepat) 255.255.255.224 (/27). Alamat network yang akan dibuat subnetting: 192.168.10.0.

Soal 1:

 

Soal 2:

Seperti soal pertama, buat BINER-nya.

192.168.10.0 binernya: 11000000.10101000.00001010.00000000

255.255.255.224 binernya: 11111111.111111111.11111111.11100000000

SOAL PRAKTEK:

Buat routing statik diagram jaringan di bawh ini dengan Cisco Packet Tracer

Sesuaikan IP dengan subnetnya (pada contoh di atas /24 atau 255.255.255.0) pada ujian nanti akan berbeda.

Membuat Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan Visual Basic 6

 

Pemr Visual Basic. 18.12.2012. Teknik Sipil S1

Sebenarnya aplikasi untuk SIG banyak dijual di pasaran seperti ArcView atau ArcGiS. Tetapi berhubung mata kuliah kita Pemrograman Visual Basic, maka mari kita coba membuatnya. Sebenarnya prinsip SIG adalah integrasi antara raster data yang biasanya gambar peta (jpg/bmp) dengan vector data yang berupa database seperti lokasi banjir, perkantoran, kemacetan, dan sebagainya.

Pertemuan yang lalu kita telah bisa mengakses suatu database gambar, nah di sini kita coba vector data yang kita gunakan kita integrasikan dengan suatu peta pada form. Ambil contoh suatu peta dari www.maps.google.com kemudian simpan dengan nama, misalnya peta.jpg. Edit gambar tersebut untuk lokasi banjir, perkantoran, dan sarana umum. Cara sederhana adalah dengan men save as, kemudian ganti dengan nama banjir.jpg, perkantoran.jpg, dan saranaumum.jpg. Simpan di folder tertentu sebagai data. Buat project baru, dengan satu form.

Arahkah background (picture) ke peta. Tambahkan ADODC, Text, dan Command Button. Buat database dengan Access, jangan lupa simpan dalam format MDB (2003). Koneksikan dengan ADODC (lihat pembahasan yang lalu tentang akses ke database).

Buat satu table baru, misalnya data. Isi dengan data seperti di atas. Instruksi untuk memanggil gambar pada Command Button “Lihat” adalah sebagai berikut:

F = “D:\rahmadya\” & Text1.Text

Image1.Picture = LoadPicture(F)

Dan jika dijalankan hasilnya berikut ini, missal diklik data BANJIR, setelah ditekan tombol LIHAT akan tampil sebagai berikut.

Atau arahkan ke perkantoran misalnya, tekan LIHAT.

Selamat mencoba.

Membuat Inversi matriks 2×2 dan 3×3 dengan Matlab

Aljabar Linear. 18.12.2012. T. Komputer

Berikut ini listing dengan m-file mencari inversi matriks dengan metode operasi baris pada matriks untuk matriks 2×2 dan 3×3. Buka command window dan ketik, misalkan kita ingin memberi nama fungsi tersebut dengan nama fungsi inversi. Ketik kode berikut:

  • function y=inversi(x)
  • %mencari invers matriks 2×2 dengan
  • %operasi baris pada matriks
  • %eliminasi gauss
  • x=[x eye(2,2)]
  • x(2,:)=x(2,:)-((x(2,1)/x(1,1)*x(1,:)));
  • x(1,:)=x(1,:)-((x(1,2)/x(2,2)*x(2,:)));
  • x(1,:)=x(1,:)/x(1,1);
  • x(2,:)=x(2,:)/x(2,2);
  • y=[x(:,3) x(:,4)];

>> x=[2 5;6 8]

inversi(x)

x =

2 5 1 0

6 8 0 1

ans =

-0.5714 0.3571

0.4286 -0.1429

Sedangkan untuk matriks 3×3, misalkan kita akan membuat fungsi dengan nama inversi33. Ketik di command window edit inversi33. Ketik kode berikut (sengaja dalam bentuk gambar supaya ngetik sendiri).

Uji di command window dan bandingkan dengan fungsi bawaan Matlab, inv. Bagaimana untuk matriks 4×4 atau yang di atasnya? caranya gampang, gunakan prinsip di atas, atau lihat postingan berikutnya.

Mencari Invers dengan Operasi Baris

Mat. Diskrit. 18.12.2012. Tek. Komputer

Selain dengan Determinan dan Cofactor, mencari invers dapat dilakukan dengan operasi baris pada matriks antara lain:

  1. Merubah posisi dua baris dalam suatu matriks
  2. Mengalikan seluruh baris dengan suatu konstanta
  3. Menambahkan/mengurangkan kelipatan suatu baris terhadap baris lainnya

Berikut ini ilustrasi pengerjaannya dengan contoh suatu matriks:

Sebelumnya, kita hitung dulu determinannya, Det = 22 dan karena tidak sama dengan nol, maka matriks M tersebut memiliki invers. Jejerkan dengan matriks identitas:

Tugas kita adalah melakukan eliminasi gauss agar dihasilkan matriks kiri menjadi matriks identitas. Pertama-tama kalikan baris pertama dengan ½.

Tambahkan tiga kali baris pertama dengan baris kedua sehingga dihasilkan:

Tugas berikutnya adalah membuat elemen baris pertama kolom kedua menjadi nol dengan mengalikan baris kedua dengan 2/11 yang dilanjutkan dengan mengurangi dengan baris pertama sehingga dihasilkan:

Akhirnya, kalikan baris kedua dengan 1/11 agar dihasilkan matriks identitas di bagian kiri:

Setelah matriks sebelah kiri menjadi matriks identitas, maka Matrks inversnya adalah yang di sebelah kanan yakni:

Berikut ini cara mengerjakan dengan Aplikasi Matlab:

>> M=[2 4;-3 5];

>> M=[M eye(2,2)]

 

M =

 

2 4 1 0

-3 5 0 1

 

>> M(1,:)=M(1,:)*1/2

 

M =

 

1.0000 2.0000 0.5000 0

-3.0000 5.0000 0 1.0000

 

>> M(2,:)=3*M(1,:)+M(2,:)

 

M =

 

1.0000 2.0000 0.5000 0

0 11.0000 1.5000 1.0000

 

>> M(2,:)=M(2,:)*1/11

 

M =

 

1.0000 2.0000 0.5000 0

0 1.0000 0.1364 0.0909

 

>> M(1,:)=M(1,:)-2*M(2,:)

 

M =

 

1.0000 0 0.2273 -0.1818

0 1.0000 0.1364 0.0909

 

>> InvM=[M(:,3) M(:,4)]

 

InvM =

 

0.2273 -0.1818

0.1364 0.0909

Sumber: Krantz(2009) “Descrete Mathematic Demystified

K-Nearest Neighbourhood (KNN)

Data Mining. 17.12.2012. Tek Informatika S1

Berikut ini data yang akan kita jadikan dasar klasifikasi berdasarkan KNN. Ketik di Command Window Matlab.

>> data

 

data =

 

1.5000 2.0000 0

2.5000 3.0000 1.0000

3.0000 2.5000 1.0000

2.2000 3.0000 1.0000

2.2000 2.0000 0

2.0000 3.0000 1.0000

2.0000 2.0000 0

3.5000 2.0000 1.0000

2.7000 2.0000 0

1.5000 3.0000 0

Misalkan kita akan menguji data test apakah masuk kategori 0 atau 1.

>> test=[1.5 1.9]

 

test =

 

1.5000 1.9000

Uji dengan fungsi Classify.

>> class=classify(test,[data(:,1) data(:,2)],[data(:,3)])

 

class =

 

0

Jadi data test tersebut masuk dalam kelas nol.

Metode Elemen Hingga pada Beam dengan Matlab

Metode Elemen Hingga. 17.12.2012. Teknik Mesin S1

Minggu lalu materi batang thurst telah berakhir dan sekarang kita masuk ke materi beam. Beam berbeda dengan thrust dalam hal gaya yang bekerja. Pada beam, gaya yang bekerja biasanya momen dan bending seperti pada jembatan, jalan, lantai, dan sejenisnya. Beberapa teori mengenai hal ini banyak dijumpai seperti metode defleksi, thimosenko, dan sebagainya.

Berikut ini diberikan contoh kasus, Diketahui A = 2 in, E = 3000000 psi, dan L = 10 cm.

Batang mengalami puntiran dan gaya tekan ke bawah antara elemen (1) dan elemen (2). Ujung kiri dan kanan tidak boleh bergerak (dijepit) dalam arah vertikal. Kita gunakan persamaan yang telah dijabarkan oleh Logan (2007):

                    (1)

Untuk elemen (1) dan elemen (2). Karena koordinat sudah tepat pada x dan y maka tidak perlu melakukan konversi koordinat lagi (tidak perlu tana ^ di atas koordinat). Setelah matriks kekakuan global ditentukan, hubungan gaya luar dengan pergeseran elemen (sudut dan jarak) dapat diketahui.

    (2)

Perhatikan kasus di atas untuk mengisi kondisi batas yang ada. Pemahaman kondisi batas sangat penting dalam menyelesaikan kasus yang dihadapi, minimal mengurangi variabel-variabel yang tidak terlibat. Berikut ini adalah kondisi batas yang diidentifikasi:

                    (3)

Akibatnya adalah persamaan (2) menjadi jauh lebih sederhana:

                        (4)

Buka Matlab, masukan variabel-variabel yang diketahui, E, I dan L serta gaya aksi F. Cari dengan instruksi d=inv(K)*F yang akan diperoleh pergeseran sudut dan jarak di elemen 2 dan 3.

>> A=2;

>> E=3000000;

>> I=500;

>> L=0.1;

>> K=[24 0 6*L;0 8*L*L 2*L*L; 6*L 2*L*L 4*L*L];

>> K2=(E*I/(L^3))*K;

>> F=[-1000;1000;0];

>> d=inv(K)*F

 

d =

 

1.0e+004 *

 

0.0240

1.5312

-1.1250

Konversi Variabel z menjadi z^-1 Pada Sistem Kendali Digital dengan Matlab

Peng. Pengaturan II. 17.12.2012. Teknik Komputer

Ketika kita berbicara sistem kendali digital, beberapa pakar digital yang biasanya berkecimpung dalam bidang Digital Signal Processing (DSP) cenderung menulis fungsi transfer:

                                        (1)

Dengan persamaan:

                                    (2)

Perhatikan pula, notasi g yang sering digunakan pada sistem kendali kontinue diganti dengan h. Buka Matlab dan buat persamaan (1) dengan kode:

Perhatikan, matlab akan otomatis merubah ke variabel diskrit z karena adanya time sampling sebesar 0.1 di akhir kode. Untuk membentuk menjadi persamaan standar (2), gunakan kode berikut:

Dengan menambahkan ‘variable’,’z^-1′ di akhir kode. Namun ada sedikit permasalahan untuk kasus fungsi alih sederhana, misalnya h=1/(z+1) karena jika digunakan kode berikut untuk mendapatkan fungsi dengan variabel standar z^-1 diperoleh:

Padahal, prinsip dasarnya adalah mengalikan pembilang dan penyebut dengan pangkat z terbesar yaitu z. Seharusnya pembilangnya berharga 1/z atau z^-1, bukan 1. Oleh karena itu kita harus memodifikasi sedikit persamaan di atas menjadi:

Dengan menambah 0 dibagian pembilangnya agar diperolah hasil yang tepat. Penambahan 0 ini juga tidak berpengaruh terhadap fungsi asalnya. Di sini versi yang digunakan adalah Matlab 2008, mungkin berbeda untuk Matlab 2012.

Koneksi Wireless LAN Router

Praktikum Jaringan Komputer 1. 12.12.2012. Tek. Informatika S1

Buat dua LAN seperti tugas yang lalu, tambahkan satu Wireless LAN kelas C dengan Linksys atau Router biasa dengan menambahkan satu konektor wireless HWIC-AP-AG-B ke router tersebut.

Tambahkan satu Laptop untuk menguji jaringan wireless tersebut apakah berjalan dengan baik atau tidak. Coba akses HTTP di server.

Pada server install web server, dengan masuk ke tab Software/Service. Tekan Manage Software.

Setelah ditekan install coba atur http servernya. Masuk ke tab Config masuk ke HTTP server, coba setting tampilan web server.

Masuk ke Laptop, jalankan Web Browser-nya. Masukan URL Server LAN di tengah http://128.134.168.14 pastikan terkoneksi.

Sistem seperti ini merupakan sistem yang dapat diterapkan di divisi Marketing suatu bank karena kebanyakan marketing menggunakan Laptop dalam keseharian kerjanya.

Menghitung Determinan dan Invers Matriks 4×4

Aljabar Linear. 11.12.2012. T. Komputer

Untuk matriks di atas 3 sepertinya ada kesulitan untuk menghitungny secara manual, beberapa software seperti Matlab, Scilab, dan sejenisnya sudah menyediakan fungsi untuk menghitung determinan dan invers Matriks.

Cara paling mudah adalah dengan metode Sarrus

Determinan berdasarkan gambar di atas:

Sedangkan Matriks Inversnya:

Dengan b11 hingga b44 diperoleh dari perhitungan:

Kalau menurut Anda repot, gunakan saja metode operasi baris dan kolom seperti pada postingan saya berikutnya. Selamat mencoba !

Note: Ada yang nanya masalah adjoint, berikut untuk yg b11, yg lainnya coba sendiri ya … Sorry .. selanjutnya ditranspose, thanks ASD udah ngingetin

adjoint

NB: Ada saran dari komentar di bawah untuk menggunakan Dodgson Condensation Method yang lebih praktis untuk matriks lebih besar atau sama dengan 3×3

Sumber: http://www.cg.info.hiroshima-cu.ac.jp/~miyazaki/knowledge/teche23.html

Kurva Tegangan – Regangan dengan Excel

Komputer I. 11.12.2012. Tek. Mesin S1

Grafik merupakan representasi data agar lebih mudah dipahami secara visual. Dalam Excel dapat dibuat dengan menekan Insert – Chart.

Tambahkan gambar panah dan text untuk penjelasan terhadap grafik. Untuk panah dengan Shape, sedangkan untuk text dengan Text Box. Daerah elastic merupakan daerah dimana bahan tidak mengalami penambahan panjang.

Buat persamaan yang menhitung nilai regangan akhir setelah tegangan dilepas pada baja tersebut di daerah plastis. Masukan rumus: =IF(A6<9,0,(A6-9)/2)

Sebagai contoh, jika pada daerah plastis terjadi regangan 20, maka setelah tegangan dilepas terjadi regangan sebesar 5.5. Jika panjang awal = 5 cm, maka pertambahan panjangnya 5.5 x 5 =27.5

Transformasi Vektor

 

Metode Elemen Hingga. 09.12.2012. Teknik Mesin S1.

Pertemuan-pertemuan yang lalu telah dibahas metode elemen hingga pada pegas, thrust, heat transfer, dan fluida. Kali ini kita akan membahas konversi koordinat berbagai elemen karena sering dijumpai kita harus merubah koordinat-koordinat yang ada. Misalnya pada kasus batang thrust yang bergeser membentuk sudut alpha dari bidang normal.

Pada gambar di atas, koordinat baru berotasi sebesar tetha. Karena vektor yang baru terbentuk memiliki besar yang sama dengan sebelumnya hanya ada translasi saja, berlaku hubungan berikut ini:

Maka matriks defleksi yang baru (dx).

Dengan C dan S berturut-turut Cos ᶿ dan Sin ᶿ. Misalnya kita memiliki kasus di bawah ini diketahui d2x dan d2y berturut-turut 0.1 dan 0.2 in.

Dimana K yang baru adalah:

Sebagai contoh sistem di bawah ini:

Jika E sebesar 30×106 psi dengan nilai k sebesar: