Munafik yang Baik

Judul yang aneh, mungkin pembaca tidak setuju. Mana ada munafik yang baik. Terlepas dari istilah munafik yang artinya “bermuka dua”, mungkin di sini istilah yang tepat adalah menutup bagian yang memang tidak seharusnya diumbar untuk dilihat, seperti layaknya pakaian yang kita kenakan.

Goal Oriented

Ketika saya bekerja di bank, di satu cabang ada dua divisi yaitu operasional dan marketing. Jika operasional cenderung ketat absen masuknya, alias pagi pulang sore, bagian marketing cenderung santai. Hal ini karena divisi tersebut memang berorientasi pada target, berbeda dengan divisi operasional yang memang melayani transaksi. Tidak ada konflik di antara mereka.

Bagaimana dengan dosen? Tentu saja salah satu bagiannya adalah operasional juga, khususnya pada sisi pengajaran. Harus tepat waktu, karena akan ditiru oleh mahasiswa jika kita malas. Tetapi bagaimana jika memang tidak ada jam mengajarnya? Sementara ada beban meneliti dan mengabdi yang memang berorientasi tujuan (goal oriented). Jadi jika tidak ada mengajar, tidak perlu datang kah?

Tidak Ada Salahnya Menghargai

Tadinya saya memiliki prinsip goal oriented, mungkin terbawa pekerjaan saya di IT waktu di bank dulu yang terkadang kerjanya tidak mengikuti aturan jam masuk-pulang. Bahkan sempat menginap di salah satu cabang di kranji ketika instalasi sever baru. Tapi ketika saya studi lanjut di Thailand, saya melihat dosen pembimbing saya yang memiliki karakter yang menarik untuk dipraktekan, yaitu menghargai.

Dosen pembimbing saya merupakan dosen super sibuk. Tetapi uniknya dia tidak pernah menunjukan sibuknya di hadapan siapapun. Ini mungkin sifat menutup-nutupi darinya yang saya lihat pertama. Walau sulit dihubungi untuk konsultasi, tetapi ketika konsultasi dia akan fokus berhadapan dengan kita, mematikan semua alat komunikasi/koneksi dengan pihak lain. Padahal feeling saya banyak di fikirannya yang harus dikerjakan. Tetapi sikapnya yang berpura-pura hanya fokus ke saya memang dapat diacungi jempol. Di sini dia menghargai mahasiswa.

Lain lagi cerita masalah administrasi. Ketika saya mengirim email perihal prosedur, maka dia akan menjawab 100% prosedural. Mungkin karena via email yang memang bisa dijadikan bukti. Tetapi ketika berbicara via lisan/ketemu, dia bisa fleksibel banget. Kali ini dia menghargai sistem yang ada, dalam artian institusi akan melihat jika dia sangat menghargai aturan di kampus. Walau perkiraan saya dia tidak setuju, tetapi karena menghargai akhirnya dia ikuti.

Memang saya setuju dengan dosen yang fokus ke tujuan (goal oriented), tetapi dengan hanya fokus ke hal tersebut jika datang dan pergi semaunya sepertinya terlihat tidak menghargai bagian operasional (TU, SDM, dll). Apa salahnya mengenakan “baju” terlihat datang rajin ke kampus, intinya sebenarnya adalah menghormati dan menghargai orang lain, lembaga, dan pemilik/yayasan. Bahkan untuk hal tertentu, seperti menggunakan fasilitas kantor, sebaiknya ijin terlebih dahulu ke divisi yang memiliki fasilitas itu, walaupun milik kampus, toh sekali lagi tidak ada salahnya menghargai orang … malah harus lah.

Iklan

Koneksi Paling Mudah PHP ke Basis Data MySQL

[basis.data|akuntansi|lab.software|pert.10]

Ternyata untuk menghubungkan sebuah web-based application ke MySQL hanya membutuhkan empat langkah kode PHP. Namun tetap saja karena berupa script agak sedikit menyulitkan rekan-rekan non IT. Postingan kali ini sedikit berbagi bagaimana menghubungkan satu database ke PHP. Oleh karena itu buka basis data sembarang yang telah dibuat.

Membuat koneksi.php

File php yang dibuat misalnya bernama “koneksi.php” yang artinya script kode php untuk menghubungkan basis data dengan aplikasi web. Pertama-tama buka notepad/text editor untuk mengetik kode php. Ketik informasi bahwa bahasa yang digunakan adalah php dengan kode <?php dan di bagian akhir dengan kode ?>.

Berikutnya adalah $user = ‘root’; yang menginformasikan ke basis data tujuan nama user basis data, di sini contohnya adalah root. Sementara passwordnya dengan mengetik kode $pass = ‘ ‘; yang artinya tanpa dipassword. Simbol $ berarti sebuah variabel, dalam hal ini user dan pass. Berikutnya ketika basis data bisa masuk dibutuhkan nama basis data yang ada pada MySQL, misalnya beasiswa yang ada di MySQL saya. Kode yang digunakan $db = ‘beasiswa’;

Jika parameter (user, password dan nama database) sudah diisi, berikutnya adalah membuat kode koneksi baru dengan fungsi new mysqli. Karena ada dua kemungkinan (berhasil login atau tidak) maka dibutuhkan kode lainnya yaitu or die (“Tidak Berhasil Terkoneksi ke Database”); Listing lengkapnya adalah sebagai berikut:

  1. <?php
  2. $user=’root’;
  3. $pass=”;
  4. $db=’beasiswa’;
  5. $db=new mysqli(‘localhost’,$user,$pass,$db) or die (“Tidak Berhasil”);
  6. echo ‘Koneksi Berhasil’;
  7. ?>

Menguji Kode PHP

Letakan koneksi.php pada folder htdocs atau di folder lain asalkan induknya di folder tersebut. Kemudian buka browser dan masuk ke alamat http://127.0.0.1/koneksi.php. Baris keenam di kode atas hanya berfungsi memberi tahu jika koneksi berhasil.

Bagaimana jika koneksi tidak berhasil. Untuk contoh isi saja kode di baris ketiga dengan password asal. Maka browser akan memberitahukan pesan bahwa akses ditolak untuk user yang dimasukan. Sekian tips singkat ini, semoga bermanfaat.