Untuk mengetahui informasi dengan cepat dapat dilakukan dengan mencoba melatih membaca cepat. Makin banyak yang dibaca makin banyak pula informasi yang diperoleh, sehingga dengan waktu yang sama jika membaca dengan cepat akan diperoleh informasi/pengetahuan yang lebih banyak. Untuk informasi memang hanya bisa dilakukan dengan membaca, tapi bagaimana dengan keterampilan? Apakah bisa dengan membaca? Tentu saja tidak. Video di youtube ini cukup baik bagaimana meningkatkan keterampilan (bahkan menguasai keterampilan baru) hanya dalam waktu 20 jam, yang jika dirinci per hari berlatih selama 40 menit maka hanya dibutuhkan waktu 30 hari saja.
Ada lima langkah untuk menguasai dalam waktu 20 jam atau 40 menit sehari.
Beberapa ahli mengatakan istilah 10 ribu jam berlatih agar menjadi ahli dalam satu keterampilan, tetapi postingan ini sedikit memberi kabar baik bahwa tidak harus selama itu. Namun dibutuhkan hal-hal berikut ini jika ingin menerapkan prinsip 20 jam ini, antara lain:
1. Menentukan apa yang diinginkan terhadap keterampilan tersebut
Ini sangat penting karena tidak ada gunanya menguasai keterampilan tetapi tidak mengerti manfaatnya, minimal untuk dirinya sendiri. Dengan mengerti dan sadar manfaat yang diperoleh, tekad untuk menguasainya jadi lebih besar. Misalnya menguasai bahasa Inggris. Dengan menyadari keterampilan ini bermanfaat bagi karirnya sebagai seorang dosen (studi lanjut atau publikasi jurnal internasional) maka usaha untuk menguasainya lebih intens dibanding sekedar iseng.
2. Mencari keterampilan utama yang dibutuhkan hasil dari break down
Tiap keterampilan terdiri dari sekumpulan keterampilan-keterampilan kecil yang terhubung satu sama lain menghasilkan keterampilan tertentu. Seorang pemain bole selain harus memiliki kemampuan dribbling juga memiliki keterampilan-keterampilan kecil dari stamina berlari, passing, hingga sekedar menahan emosi ketika tanding. Jadi harus mampu memecah keterampilan utama menjadi beberapa keterampilan bagian (sub-skill) agar lebih mudah dilatih. Biasanya pelatih memiliki program yang membagi keterampilan menjadi beberapa keterampilan kecil. Mirip perkuliahan yang membagi menjadi beberapa sistem kredit semester (SKS).
3. Riset terhadap kemampuan diri (evaluasi diri) yang perlu dilatih sehubungan dengan sasaran skill
Tiap orang memiliki bakat tertentu yang membuat mudah dalam menguasai keterampilan tertentu. Tapi pasti ada kelemahan-kelemahan tertentu juga. Agar proses latihan lebih efektif adakalanya kita harus memahami apa keterampilan bagian tertentu yang menjadi titik lemah kita dan diperkirakan membutuhkan waktu lama dalam menguasainya. Jika lemah di babak akhir dalam permainan catur, perlu melatih lebih banyak dalam menerapkan teori-teori babak akhir. Jujur terhadap diri sendiri sangat diperlukan dalam tahap ini.
4. Menghilangkan hambatan-hambatan ketika berlatih
Karena per hari hanya dibutuhkan waktu 40 menit saja, maka perlu menjaga dari gangguan-gangguan yang mungkin terjadi ketika proses pelatihan. Televisi, radio, ponsel, dan sejenisnya perlu disingkirkan terlebih dahulu. Sedapat mungkin dalam melakukan latihan tidak perlu persiapan yang njlimet sehingga membuat kita malas sendiri untuk memulai latihan. Misalnya ketika berlatih gitar, maka sedapat mungkin gitar tersebut diletakan di kamar, dan ketika mulai latihan langsung di tempat itu juga, tidak perlu pergi ke studia, ke kebun .. apalagi sampai mandi kembang dulu, hehe.
5. Menguatkan tekad di awal proses latihan
Ini ibarat kunci starter kendaraan, apakah kita putar on atau tidak, tergantung tekad kita sudah bulat atau masih angin-anginan. Jika masih tidak jelas, sudah tentu tidak efektif untuk dieksekusi. Akan membuang waktu 20 jam yang percuma karena tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan pastinya walaupun mengerti manfaat, mampu memecah menjadi sub-skill, mampu mengevaluasi diri dan menghilangkan gangguan-gangguan. Yuk dicoba.